Kepala DLH Kota Surabaya Dedik Irianto. Foto Pemprov jawa Tengah

Siap Respons Cepat Tumpukan Sampah DLH Surabaya

Siap Respons Cepat Tumpukan Sampah DLH Surabaya

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dari Kota Surabaya terus meningkatkan upaya pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya membuang sampah di tempat yang telah ditentukan. Inisiatif ini selaras dengan penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2014 yang berkaitan dengan Manajemen Sampah dan Kebersihan di Kota Pahlawan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dari Kota Surabaya terus meningkatkan upaya pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya membuang sampah di tempat yang telah ditentukan. Inisiatif ini selaras dengan penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2014 yang berkaitan dengan Manajemen Sampah dan Kebersihan di Kota Pahlawan.

Kepala DLH Kota Surabaya Dedik Irianto, meminta agar semua penduduk segera melaporkan jika mereka menemukan tumpukan sampah di jalanan atau di lokasi yang tidak seharusnya sehingga petugas bisa menindaklanjutinya dengan cepat.

“Kami selalu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melaporkan jika melihat ada individu yang membuang sampah sembarangan. Dengan adanya laporan itu, orangnya dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Perda yang berlaku,” jelas Dedik, pada Senin (5/5).

Dedik memberikan contoh tindakan cepat dalam merespons laporan masyarakat tentang tumpukan sampah di area Pandegiling. Ia mengungkapkan bahwa tumpukan tersebut lahir dari kegiatan kerja bakti masyarakat dalam program Surabaya Bergerak pada Minggu (4/5).

“Sebagai informasi, itu adalah bagian dari aktivitas kerja bakti Surabaya Bergerak. Masyarakat telah menentukan lokasi pengumpulan sampah sebelum DLH melakukan pengangkutan,” urainya.

Dedik mencatat bahwa setiap Minggu, rata-rata ada antara 150 hingga 200 lokasi kerja bakti yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai bagian Surabaya. Pihaknya memastikan bahwa seluruh sampah yang dihasilkan dari kegiatan ini akan dibersihkan pada hari yang sama, meskipun pengangkutannya terjadi secara bertahap.

“Sebenarnya harus menunggu antrian untuk pengangkutan. Namun, untuk kejadian di Pandegiling yang lalu, tumpukan sampah sudah sempat difoto oleh seseorang yang melintas sebelum diangkut,” katanya.

Selanjutnya, Dedik menjelaskan cara kerja program Surabaya Bergerak. Masyarakat yang ingin mengadakan kerja bakti dapat mengusulkan lokasi dan titik penjemputan sampah melalui aplikasi Surabaya Bergerak. DLH memiliki batas maksimal 200 lokasi setiap minggunya, sehingga jika sudah penuh, masyarakat akan diminta untuk mendaftar di minggu selanjutnya.

“Untuk kegiatan kerja bakti di Pandegiling, warga setempat yang mengatur jadwal dan titik pengumpulannya. Mereka di sana sudah memahami bahwa lokasi itu adalah titik sementara sebelum sampah diangkut oleh DLH,” jelas Dedik.

Selain itu, Dedik menambahkan, selama proses pembersihan sampah hasil kerja bakti, mereka dibantu oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) yang menggunakan alat berat.

“Kami mendorong masyarakat, jika melihat tumpukan sampah di jalan, segera melapor ke DLH agar bisa segera kami tindak lanjuti,” tutupnya.

Sumber: kominfo.jatimprov.go.id 

Komentar