Rp54 M, Biaya Pengembangan Stasiun KA di Malang

Rp54 M, Biaya Pengembangan Stasiun KA di Malang Stasiun Kereta Api Malang, Jawa Timur (Istimewa).

MALANG-Untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna kereta api di Kota Malang, Jawa Timur, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan pengembangan stasiun. 

Pada pengembangan tahap pertama tersebut akan dibangun stasiun baru yang menelan biaya kurang lebih Rp54 miliar, dengan luas kurang lebih 2.086 meter persegi. 

Nantinya, bangunan baru dan Stasiun Malang Kota yang lama akan dihubungkan dengan menggunakan skybridge.

"Untuk tahap pertama, kami sediakan dana Rp54 miliar. Untuk total dengan tahap kedua, nanti akan kami lihat kembali karena ada tahapan yang harus dipenuhi," kata Corporate Deputy Director of Existing Business Development PT KAI, Rochsjid Budiantoro, di Kota Malang, Selasa (24/09).

Desain bangunan dalam pembangunan tahap pertama tersebut terinspirasi dari bentuk Gunung Putri Tidur yang terletak diantara Kabupaten Malang dan Kota Batu.

"Stasiun lama tidak kita tinggalkan, tetap akan kita fungsikan. Nanti akan kita hubungkan dengan skybridge," ujar Rochsjid.

Stasiun baru tersebut nantinya akan memiliki daya tampung mencapai 2.450 orang plus fasilitas parkir kendaraan yang selama ini menjadi salah satu pekerjaan rumah untuk segera dibenahi.

Rencananya, pengembangan Stasiun Malang Kota rencananya akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama ditargetkan rampung pertengahan 2020, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pengembangan tahap kedua.

Sebagai informasi, jumlah penumpang kereta api di Stasiun Malang Kota pada 2018 mencapai 1,78 juta penumpang, atau rata-rata sebanyak 6.000 orang per hari. Pada 2019 periode Januari hingga Agustus, tercatat ada sebanyak 533,4 ribu penumpang.

Jumlah pengguna jasa angkutan kereta api tersebut diperkirakan akan terus mengalami peningkatan, sehingga PT KAI juga berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa. (Ant)