Anggaran Air Bersih Trenggalek Habis, Kekeringan Meluas

Anggaran Air Bersih Trenggalek Habis, Kekeringan Meluas Penyaluran air bersih untuk warga terdampak kekeringan/Foto ilustrasi: flickr.com

TRENGGALEK-Anggaran penyediaan air bersih dari APBD Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, senilai Rp110 juta telah habis di tengah meluasnya bencana kekeringan di wilayah tersebut.

Tercatat hingga saat ini ada 44 desa yang masih mengalami krisis air.

"Kami dulu memang tidak mengajukan anggaran banyak, mengingat alam itu tidak bisa diprediksi. Makanya kami ajukan sesuai pengamalan tahun sebelumnya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Joko Rusianto, Kamis (03/10).

Meski anggaran telah habis, warga terdampak kemarau panjang tidak perlu khawatir karena anggaran penanggulangan bisa diambilkan dari Biaya Tidak Terduga (BTT), sehingga pengiriman air bersih berlanjut seperti biasa.

BACA JUGA: Longsor Intai Pacitan Kala Musim Hujan

BTT, jelas dia, tidak hanya untuk BPBD. Namun, karena air bersih merupakan kebutuhan primer warga pihaknya memutuskan mengajukan penggunaan BTT senilai Rp 601 juta dari total anggaran BTT Rp 10 miliar.

"Hanya saja yang saat ini urgen adalah untuk kebutuhan air ini, karena air adalah kebutuhan primer yang tidak bisa ditunda lagi," ujarnya melansir detik.com.

Dana BBT itu, lanjut Joko, tidak bisa langsung cair, akan tetapi harus melalui proses mengajukan bantuan BTT terlebih dahulu ke Pemerintah Provinsi Jatim.

Bahkan, membutuhkan proses dan antrean panjang mengingat banyaknya daerah-daerah lain di wilayah Jatim yang juga mengalami bencana serupa.

Untuk diketahui, ramalan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut dan datangnya musim penghujan hampir bersamaan pada November 2019 mendatang.