Longsor Intai Pacitan Kala Musim Hujan

Longsor Intai Pacitan Kala Musim Hujan Retakan tanah liat di musim kemarau (Pixabay).

PACITAN-Meluasnya retakan tanah akibat kemarau panjang di Pacitan, Jawa Timur, memicu terjadinya bencana tanah longsor saat musim penghujan tiba.

Apalagi, sebagian besar lahan hutan di Pacitan berjenis tanah liat (litosol) yang mudah larut ketika terseret air.

"Retakan inilah yang berpotensi menyerap air hujan semakin tinggi. Kalau sudah begitu, tanah akan mudah meleleh dan larut terseret air. Kondisi inilah yang menyebabkan tanah longsor. Untuk itu, kami imbau masyarakat lebih waspada lagi saat musim penghujan nanti tiba," kata Kepala Cabang Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) wilayah Pacitan, Wardoyo via siaran pers kepada media, Rabu (02/10).

Meski kemarau berlangsung, pihaknya berharap agar warga lebih giat menanam kembali pohon maupun tanaman konservasi untuk mengatisipasi terjadinya longsor.

"Dengan banyaknya tanaman kayu-kayuan dan tanaman konservasi, tentu akan menjadi salah satu sarana penghambat terjadinya tanah longsor," ujarnya.

Sebagai informasi, lebih dari 45 desa di Kabupaten Pacitan terdampak kemarau panjang 2019 yang krisis air bersih di Pacitan sendiri. Jumlah itu lebih banyak dibanding musim kemarau tahun sebelumnya yang tercatat terjadi di 25 desa.

Untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang lebih parah dan kepentingan penanggulangan masalah secara cepat, Pemkab Pacitan menetapkan status siaga bencana kekeringan yang berlaku mulai Juni hingga September 2019.