Veronica Koman Sebut Hanya Sekali ke Surabaya

Veronica Koman Sebut Hanya Sekali ke Surabaya Veronica Koman tersangka kasus dugaan hoaks dan provokasi di Asrama Mahasiswa Papua di Kalasan Surabaya, Foto: Facebook.

JAKARTA-Tersangka kasus dugaan penyebaran hoax dan provokasi Veronica Koman (VK) menanggapi pernyataan polisi ihwal aliran dana mencurigakan ke rekeningnya.

VK mengatakan, saldo rekeningnya berada dalam batas nominal wajar sebagai pengacara yang juga kerap melakukan penelitian.

"Betul saya menarik uang di Papua ketika saya berkunjung ke Papua, dengan nominal yang sewajarnya untuk biaya hidup sehari-hari. Saya hanya pernah ke Surabaya sekali dalam seumur hidup saya," ujar VK melalui keterangan tertulis yang diunggah di akun twitter pribadinya, Sabtu (14/09).

BACA JUGA: Kapolda Jatim Sebut Aliran Dana ke VK Tak Masuk Akal

Dalam keterangannya itu, VK mengaku pernah ke Kota Pahlawan Surabaya selama empat hari untuk melakukan pendampingan untuk kliennya Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).

"Yaitu ketika pendampingan aksi 1 Desember 2018 bagi klien saya AMP. Saya tidak ingat bila pernah menarik uang di Surabaya. Apabila saya sempat pun ketika itu, saya yakin maksimal hanya sejumlah batas sekali penarikan ATM untuk biaya makan dan transportasi sendiri," bebernya.

VK menilai pelacakan rekening pribadinya tak ada sangkut pautnya dengan tuduhan pasal yang disangkakan kepadanya. 

Dia juga menyebut aparat kepolisian dalam hal ini menyalahgunakan wewenangnya. Apalagi, sambung VK, disampaikan ke media massa dengan narasi yang teramat berlebihan.

"Waktu dan energi yang negara ini alokasikan untuk menyampalikan propaganda negatif selalu jauh lebih besar ketimbang yang betul-betul digunakan untuk mengusut dan menyelesaikan pelanggaran HAM yang saat ini terjadi di Papua," tulis Veronica Koman.