Soal Bendera Tauhid, Wiranto Sebut Banyak yang Menunggangi

Soal Bendera Tauhid, Wiranto Sebut Banyak yang Menunggangi Perwakilan ormas Islam di Kementerian Polhukam, Foto: Instagram Wiranto.official.

Jakarta - Dialog dengan pemimpin beberapa organisasi massa (ormas) Islam mengenai kestabilan keamanan setelah peristiwa pembakaran bendera bertulisan kalimat tauhid digelar Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan hari ini.

Dalam acara dialog tersebut, Menko Polhukam Wiranto mengatakan banyak pihak yang menunggani atas peristiwa yang terjadi di Garut, Jawa Barat itu.

"Terus terang banyak yang kemudian menunggangi," Kata Menko Polhukan Wiranto, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Jakarta, Jumat (09/11).

Saat membuka acara dialog itu, Menko Polhukam Wiranto mengajak para pemimpin ormas menyelesaikan masalah secara bersama sebagai sesama umat Islam dan berharap dialog bisa membawa solusi damai untuk mengakhiri kegaduhan akibat pembakaran bendera tersebut.

"Pertemuan silaturahim di antara kita, di antara pimpinan Islam untuk membicangkan sesuatu yang bermanfaat kaitannya dengan kebersamaan kita sebagai satu entitas bangsa di mana sebagian besar masyarakat beragama Islam," katanya.

Dalam dialog yang dimulai pukul 09.15 WIB itu turut hadir pemimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Majelis Ulama Indonesia, PP Muhammdiyah, Pemuda Muhammadiyah, Syarikat Islam, GP Ansor, Persaudaraan Alumni 212 serta perwakilan dari Polri, Badan Intelijen Negara, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia itu menurut Wiranto merupakan bagian dari upaya merajut kebersamaan demi negara yang stabil.

Ia menyebut peristiwa pembakaran bendera yang sebenarnya skalanya kecil karena terjadi di kecamatan dengan pelaku tiga orang di Garut telah berkembang menjadi isu negara yang berpotensi menggangu kestabilan keamanan negara.

"Tiga orang menyebabkan 162 juta orang kena akibatnya. Maka kami minta kearifan tokoh agama intern Islam. Antar-Islam, yang bawa bendera orang Islam, yang membakar orang Islam, mereka masing-masing punya komunitas dan perlu kearifan," ucap Wiranto.