Sambut Kiamat, Pengikut Diminta Kumpulkan Mi Instan

Sambut Kiamat, Pengikut Diminta Kumpulkan Mi Instan Rumah yang ditinggal warga Ponorogo pengikut thoriqoh Musa (Istimewa).

Malang-Kiai Ramli Soleh Saifuddin, Pengasuh Pondok pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin, Kabupaten Malang, Jawa Timur meminta pengikutnya mengumpulkan mi instan.

Dia pun membantah meminta pengikutnya menjual aset-aset yang dimiliki untuk bekal akhirat menyongsong hari kiamat.

Dia menjelaskan, kajian tentang datangnya kiamat sudah berjalan tiga tahun terakhir, dan Ponpes yang dipimpinnya itu menjalankan program triwulan menyongsong meteor yang menjadi salah satu tanda kiamat. 

"Kita ini diperintahkan Al Quran dalam QS Al Furqan untuk menyiapkan perbekalan yang cukup," kata Kiai Ramli saat mengklarifikasi di Polres Batu, Rabu (13/03) malam.

Dia menjelaskan, Al Quran dalam surah Al Furqon meminta umat untuk menunggu atau mengintai hari pasti akan terjadi.

"Ada 40 hari 40 malam, itu ada hadisnya semua. Saya mengajarkan santri saya memahami tanda-tanda itu,” ucap Kiai Ramli.

Untuk itu setiap tiga bulan sebelum Ramadan, ia mengajak pengikutnya mengantisipasi bila meteor datang setelah bulan suci karena merupakan tanda kiamat akan datang.

“Tahun pertama, saya meminta jemaah mengumpulkan bahan makanan berupa mi. Tahun kedua, kumpulkan mi instan juga," ungkapnya.

Karena pengikutnya bertambah banyak, lanjut dia, maka dibentuklah panitia agar yang menyongsong kiamat mendapat makanan untuk satu tahun yang menurut juga terdapat dalam hadis.