Rumah Rusak di Tulungagung Bertambah Akibat Longsor

Rumah Rusak di Tulungagung Bertambah Akibat Longsor Ilustrasi rumah rusak terdampak longsor. (Foto: Ist)

TULUNGAGUNG - Jumlah rumah yang rusak akibat terdampak tanah longsor di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) bertambah. Dari sebelumnya dilaporkan dua rumah kini menjadi lima unit yang tersebar di empat desa Kecamatan Pagerwojo.

Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Kecamatan Pagerwojo Eko Sujarwo mengatakan, longsor terjadi sporadis di belasan titik lereng yang masih satu rangkaian kaki Gunung Wilis. Dampak kerusakan termasuk di kawasan hutan, persawahan, permukiman dan sebagian berdampak pada akses jalan umum.

"Tidak ada korban jiwa. Namun, sampai detik ini ada lima rumah warga yang terdampak longsor dan mengalami kerusakan," kata Eko Sujarwo di Tulungagung, Jumat (30/11).

Kelima rumah yang rusak itu dua berada di Desa Pagerwojo dan Desa Gondanggunung, sementara satu di Mulyosari. Selain itu, longsor juga menyebabkan jalan yang ada di Desa Penjor terputus total.

Warga pun belum terlihat membersihkan longsoran karena kondisi tanah yang masih labil dan rawan longsor susulan. "Ketika longsor terjadi saya beserta keluarga tidak ada di dalam rumah, kami sudah ada di luar," ungkapnya.

"Longsor ini sudah kedua kalinya. Sebelumnya 2014 lalu juga pernah terkena longsor tapi ini yang paling parah," ucapnya.

Eko menuturkan, selain merusak lima rumah warga, longsor juga memutus jalan di Desa Penjor yang menghubungkan Dusun Krajan dengan Dusun Selogiri. Alhasil, warga harus memutar sejauh tujuh kilometer (Km) untuk melakukan aktifitas, seperti ke sekolah maupun ke kantor pemerintahan Desa Penjor.

"Kalau melalui jalan yang terputus ini, biasanya jarak yang ditempuh sekitar satu kilometer," tuturnya.

Eko menambahkan, wilayah Kecamatan Pagerwojo merupakan salah satu kawasan rawan bencana longsor ketika musim hujan tiba. Struktur tanah yang kurang kuat menyebabkan mudah terjadi longsor terutama saat hujan deras.

"Nanti, kami bersama dengan warga sekitar akan melakukan gotong royong membersihkan material longsor saat kondisi tanah sudah stabil," katanya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung Suroto mengatakan, pihaknya bersama warga, TNI/Polri telah memulai kegiatan kerja bakti di lokasi rumah terdampak longsor maupun di jalur yang terputus akibat pergeseran tanah pascahujan deras.

"Sifatnya pertolongan pertama. Kerja bakti masal membantu evakuasi, dan untuk rumah yang rusak kami upayakan penyaluran bantuan material untuk perbaikan," kata Suroto. (Ant)