Ricuh Demo Soal Beasiswa, Mahasiswa Unej Bakar Ban

Ricuh Demo Soal Beasiswa, Mahasiswa Unej Bakar Ban Ilustrasi demo mahasiswa, Foto: Pixabay

Jember-Carut marut beasiswa Bidikmisi dan atribut mahasiswa baru yang belum diterima selama beberapa bulan terakhir berujung pada unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Aliansi Mahasiswa Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Kamis (22/11).

Aksi tersebut sempat ricuh dan memanas yang disertai dengan aksi dorong antara mahasiswa dengan satpam, kemudian mahasiswa membakar ban bekas karena kesal tidak ditemui oleh pejabat Unej.

Ratusan mahasiswa baru yang didukung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Unej berkeliling ke sejumlah fakultas untuk mengajak mahasiswa baru lainnya bergabung unjuk rasa yang dipusatkan di Kantor Rektorat Unej.

"Ada 1.416 calon mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi yang lolos masuk Unej, namun hanya 764 mahasiswa yang dinyatakan lolos dan ratusan mahasiswa yang tidak lolos harus membayar hingga Rp1 juta," kata koordinator aksi Syauqi Ramadhan di Kampus Unej.

Selain persoalan Bidik Misi, lanjut dia, ribuan mahasiswa baru tidak menerima sejumlah fasilitas yang sudah dibayar pada saat daftar ulang seperti jas almamater, topi, dasi, kaos pengenalan kampus dan lainnya.

"Tercatat hampir 1 semester atribut mahasiswa baru 2018 belum juga dibagikan, bahkan hingga saat ini masih belum ada kabar kapan atribut yang menjadi hak dan identitas sebagai mahasiswa Unej tersebut dibagikan," ungkapnya.

Ia mengatakan Aliansi Mahasiswa Unej mendesak pihak rektorat untuk membagikan atribut mahasiswa baru 2018 yang berupa jas almamater, topi, dasi dan kaos PK2 paling lambat tujuh hari.

"Kami menuntut pihak Rektorat harus untuk memberikan laporan penganggaran atribut mahasiswa baru 2018 dalam waktu 2x24 jam dan memberikan laporan proses dengan hasil pengadaan lelang atribut mahasiswa," ucapnya.

Tuntutan lainnya yakni transparansi sistem dan peraturan Bidikmisi Unej tahun 2018, kemudian menuntut pihak rektorat untuk memberikan hak pendidikan gratis kepada 652 mahasiswa yang dinyatakan tidak lolos Bidikmisi.

"Mahasiswa juga perlu tahu tentang transparansi penentuan golongan UKT mahasiswa baru 2018 nonBidikmisi, kemudian transparansi aturan penentuan UKT mahasiswa yang dinyatakan tidak lolos bidik misi," ujarnya.

Sementara dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unej Abdul Halim menyampaikan Kemenristekdikti awalnya menetapkan kuota penerima Bidik Misi di Unej berjumlah 754 mahasiswa, namun jumlah itu kemudian bertambah menjadi 1.419 mahasiswa.

"Penerima Bidikmisi jalur SNMPTN itu sejumlah 245 mahasiswa dan jalur SBMPTN sebanyak 519 mahasiswa, namun sebagian calon penerima Bidikmisi yang tidak lolos seleksi akhirnya dievaluasi dan mereka diwajibkan membayar UKT," tuturnya.

Ketua Pokja pengadaan fasilitas mahasiswa baru Unej Hadi Paramu mengatakan belum diterima fasilitas mahasiswa baru karena persoalan ada di rekanan kampus yang menang pengadaan tersebut.