Penerapan Teknologi untuk Antisipasi Krisis Pangan

Penerapan Teknologi untuk Antisipasi Krisis Pangan Ilustrasi. Foto Pixabay.

Penghargaan International Rice Research Institute (IRRI) yang diterima Pemerintah menjadi bukti bahwa pertanian Indonesia sudah memiliki strategi kuat menghadapi tantangan global, termasuk ancaman krisis pangan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Fadjri Djufri mengatakan, pihaknya memiliki unit kerja khusus yang menyiapkan strategi bagi Indonesia untuk menghadapi dinamika usaha pertanian. Itu dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan petani, para pemangku jabatan, dan pasar global di tengah ancaman krisis pangan dan tantangan perubahan iklim. 

“Jadi, alhamdulillah IRRI ini bukan hasil kerja sekarang saja. Itu kan hasil proyek sebelumnya. Akan ada perubahan iklim global, kami sudah antisipasi itu. Kalau antisipasi kami kurang, enggak mungkin seperti ini (dapat penghargaan IRRI),” kata Fadjri belum lama ini.

Kunci utama strategi menghadapi tantangan dan ancaman di bidang usaha tani versi Fadjri adalah penerapan teknologi dalam budidaya komoditi pangan lokal, termasuk beras. 

“Hasil penelitian beberapa tahun terakhir ini, konversi lahan produktif kita hampir 100.000 hektare per tahun. Bayangin jumlah penduduk bertambah, lahan kita berkurang. Kata kuncinya, tanpa inovasi tèknologi tidak mungkin seperti sekarang (swasembada beras),” ujar Fadjri.

Beberapa varietas padi yang telah diintervensi secara teknologi adalah Inpari 32 yang produktivitasnya tinggi. Lalu Inpari Nutrizinc yang digadang-gadang mampu membantu menurunkan angka stunting anak Indonesia.

Juga Inpari Padi Gogo yang mampu bertahan hidup tanpa air selama dua minggu, padi varietas minim emisi rumah kaca, serta padi yang mampu bertahan dalam jumlah air berlebih di lahan karena guyuran hujan berturut-turut. 

Sementara itu, IRRI Representative and Liaison Scientist to Indonesia, Hasil Sembiring, mengatakan Indonesia dan IRRI telah lama melakukan kerja sama strategis dalam pengembangan varietas-varietas padi unggul.

“Saat ini sebenarnya sudah ditandatangani work plan tahun 2020-2024. Beberapa bentuk kerja sama, yaitu pemuliaan padi-padi yang toleran akan perubahan iklim dan bernutrisi. Kemudian digital agriculture, food policy, sustainability agronomy, dan mekanisasi pertanian,” kata Hasil.
 
IRRI memberikan penghargaan kepada Pemerintah Indonesia atas keberhasilan mewujudkan swasembada beras dan meningkatkan ketahanan pangan nasional di Istana Jakarta, Minggu (14/8). Penghargaan diberikan sehubungan dengan tidak adanya impor beras umum dalam 3 tahun terakhir.