Meriahnya Surabaya Cross Culture International 2019

Meriahnya Surabaya Cross Culture International 2019 Becak hias membawa peserta cilik di Festival Surabaya Cross Culture International, bertema Folk Art 2019, di sepanjang jalan Tunjungan, Kota Surabaya, Minggu (21/7/2019). (Foto: Instagram - @eventsuroboyo).

SURABAYA - Penampilan sejumlah peserta dari mancanegara semarakkan Festival Surabaya Cross Culture International, bertema Folk Art 2019 yang digelar di sepanjang Jalan Tunjungan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (21/7).

"Melalui Surabaya Cross Culture 2019 ini, saya ingin memberikan edukasi melalui kebudayaan lintas daerah kepada masyarakat Surabaya. Ini salah satunya masuk ke pendidikan, kita selalu berupaya dan meningkatkan kesiapan acara ini dari tahun ke tahun agar terus lebih baik lagi," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menyaksikan Surabaya Cross Culture.

Ratusan peserta mancanegara dan perwakilan kota dari berbagai provinsi di Indonesia, satu per satu tampil untuk menunjukkan budaya dari daerahnya, melalui atraksi yang disuguhkan kepada masyarakat Kota Surabaya.

Silih berganti para peserta menampilkan atraksi budaya dan tarian tradisional dengan iringan musik khas kota masing-masing.

Penampilan diawali dari negara Republik Ceko, Jepang, Jawa Barat, Banggai, Polandia, Timor Leste, Solok, Uzbekhistan, Pangkal Pinang, Italia, Thailand dan Meksiko.

Selama penampilan berlangsung, warga terlihat begitu antusias menyaksikan. Teriakan dan tepuk tangan hampir menutupi suara musik pengiring di tiap awal dan akhir pertunjukan. Tak terkecuali, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sambil melambaikan tangannya memberi salam dan semangat kepada para peserta.

Para peserta dari 13 perwakilan negara dan 5 lintas provinsi di Indonesia ini, kemudian diarak menggunakan becak. 

Becak-becak tersebut sudah dihias dan menuju rumah kediaman Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, Kota Surabaya.

 

Warga menonton festival Surabaya Cross Culture International 2019 di sepanjang jalan Tunjungan, Kota Surabaya, Minggu (21/7/2019). (Foto: Instagram - @eventsuroboyo).

 

Bersiap Memasuki 2020 Era Pasar Bebas

Wali Kota Risma menyampaikan, acara ini kembali digelar kesekian kalinya untuk memberikan asupan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat, terutama warga Kota Surabaya. Menurutnya, nilai pendidikan yang ditanamkan pada warga Kota Pahlawan itu, merupakan hal yang paling penting. 

Alasannya, menurut Risma, mengingat pada 2020, Indonesia akan memasuki perdagangan era pasar bebas.

"Setiap Negara di belahan dunia bebas berlalu lalang dalam proses perdagangan. Harapan saya itu anak-anak bisa menjadi one work nation. Tahun 2020 ini tepatnya sudah tahun depan, kita semua mengalami kesepakatan perdagangan pasar bebas," kata Risma.

Ia menjelaskan, sikap dari one work nation atau bangsa yang bersatu ini, harus benar-benar tertanam dan diaplikasikan di setiap individu. 

"Ini adalah suatu tantangan, kesempatan dan peluang untuk kita bisa hidup di belahan dunia," kata Risma.

Tidak hanya itu, Risma menyebut, salah satu keberhasilan acara ini adalah menaikkan sektor ekonomi secara langsung. Hal tersebut dapat dirasakan dari hotel, tempat wisata, kuliner, yang nyaris penuh di tiap harinya selama seminggu ini.

"Ini adalah bukti bahwa Surabaya sudah menjadi Kota Wisata di Indonesia," imbuhnya.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini memastikan akan terus berupaya untuk mengembangkan kegiatan tersebut. Untuk itu ia berharap, perhelatan ini bisa lebih meriah di tahun-tahun ke depan.

"Konsepnya terus kami kembangkan, bisa nanti dibuat semacam flow jalan, setelah itu baru pesertanya bisa menari," kata Risma. (Ant).