Meriahnya "Grebeg Maulud" di Tambaksari

Meriahnya Perayaan Grebeg Maulud, Foto: FB Wicakso Budi Laksono

Tambaksari - Sepuluh gunungan berisi sayur-sayuran, buah-buahan dan jajanan disuguhkan dalam tardisi "Grebeg Maulud" yang digelar dalam rangka merayakan Maulud Nabi Muhammad SAW.

Diharapkan melalaui Grebek Maulud munculnya kebersamaan dan cinta Rasulullah sebagai suri tauladan umat manusia.

Gerebek maulid yang digelar Warga di lingkungan RW 06 Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur itu merupakan yang kelima kalinya. 

"Alhamdulillah, Grebeg Maulud tahun ini di Kampung Rangkah adalah penyelenggaraan yang ke-5," ujar Ketua RW 06 Keluruhan Rangkah, Tambaksari, Surabaya, Sigit Sudartono, saat dikonfirmasi di sela kegiatan, Selasa (20/11).

Sigit Sudartono menyebut sebanyak 1.100 orang warganya berpartisipasi dalam Grebeg Maulud tahun ini. Mereka terbagi dalam 21 kelompok yang melakukan pawai mengelilingi kampung.

10 kelompok di antaranya masing-masing membawa gunungan, yang tersusun dari hasil bumi yang dirangkai pada kerangka berbentuk menggunung, berisi sayur-sayuran, buah-buahan dan jajanan.

Pawai Grebeg Maulud dimulai dari Jalan Rangkah Buntu II pada sekitar pukul 08.30 WIB, kemudian keluar ke Jalan Raya Kenjeran, masuk ke Jalan Tambak Segaran, hingga tembus ke Jalan Rangkah II, dan kemudian kembali ke Jalan Raya Kenjeran.

Mereka merayakan kemakmuran dengan mengarak berbagai gunungan dari hasil bumi tersebut.

Sudah menjadi tradisi, ketika arak-arakan kembali ke Jalan Raya Kenjeran, 10 gunungan yang sebelumnya diarak keliling kampung kemudian diperebutkan oleh warga yang menyaksikan kegiatan itu.

Bahkan warga sudah terlihat saling berebut gunungan sejak pawai masih berada di Jalan Rangkah II.

"Dalam Grebeg Maulud ini memang kita fokuskan pada gunungan yang diperebutkan. Memang ada sentuhan fisik saat rebutan berlangsung karena saling dorong dan lain sebagainya," kata Sigit Sudartono.