Masuki Tahun 2020, Layanan Publik dan Pendidikan Jadi Prioritas Pemkab Pamekasan

Masuki Tahun 2020, Layanan Publik dan Pendidikan Jadi Prioritas Pemkab Pamekasan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat menyampaikan keterangan pers tentang program prioritas Pemkab Pamekasan di tahun 2020. (sumber: ANTARA)

Pamekasan-Bupati Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan di tahun 2020 ini akan memprioritaskan pembangunan pada peningkatan layanan publik dan pendidikan, guna mendukung program pemerintah pusat dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Untuk bidang pendidikan, kami tahun 2020 ini kami akan merealisasikan program bantuan beasiswa santri," ujarnya di Pamekasan, Rabu (01/01).

Sedangkan, untuk bidang kesehatan, Tamam mengungkapkan pemkab akan merealisasikan program antar-jemput warga yang sakit dari rumah ke pusat layanan kesehatan.

Menurut dia, program yang diberi nama "Call Care Exelenct" ini sebagai bentuk komitmen dirinya bersama Wakil Bupati Raja'e yang menjadikan jabatan sebagai alat pengabdian.

"Kami berharap 2020 ini menjadi awal yang baik dalam menjalankan program dan pengabdian kepada masyarakat," kata Baddrut.

Baddrut menambahkan, program antar jemput warga Pamekasan sakit itu sebagai tindak lanjut dari program bantuan mobil sehat yang dicanangkan Pemkab Pamekasan.

"Masing-masing desa kita beri bantuan operasional mobil sehat yang bertugas melayani warganya yang sedang sakit dan membutuhkan pelayanan medis," katanya.

Selain itu, menurut Baddrut program lainnya yang juga menjadi perhatian Pemkab Pamekasan adalah pembentukan pengusaha baru.

"Tahun 2020 ini kita targetkan bisa membentuk 2000 pengusaha baru di Pamekasan ini," katanya.

Guna mewujudkan program ini, Baddrut mengaku pihaknya telah bekerja sama dengan forum pengusaha muda Pamekasan untuk melakukan pembinaan dan bimbingan teknis berwirausaha.

"Di samping itu, BUMDes di masing-masing desa terus kita dorong untuk lebih maju dengan harapan bisa menjadi pusat ekonomi bagi masyarakat desa," imbuhnya. (Ant)