Mahasiswa UIN Tolak Pemberian Gelar Doktor untuk Pakde Karwo

Mahasiswa UIN Tolak Pemberian Gelar Doktor untuk Pakde Karwo Demo Mahasiswa UINSA tolak pemberian gelar doktor honoris Causa untuk Soekarwo, Selasa (26/03)/Foto: LPM Solidaritas.

Surabaya-Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar aksi menolak pemberian gelar Doktor Kehormatan atau Doctor Honoris Causa untuk mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Selasa (26/03).

Mereka menyampaikan tiga poin alasan mengapa menolak pemberian gelar Doktor Kehormatan bidang pendidikan agama Islam untuk mantan gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu.

"Pertama, kami mempertanyakan kontribusi Soekarwo di bidang pendidikan agama Islam di Jatim," kata Koordinator aksi Eri Wahyudi ditemui di depan gedung rektorat UINSA mengatakan, Selasa (26/03).

Selanjutnya, pemberian gelar itu yang dirasa politis dan menuntut transparansi dari pihak rektorat.

"Ketiga, kami ingin rektor membatalkan surat keputusan (SK) pemberian Doktor HC itu untuk Soekarwo," ucapnya.

Eri mengaku belum berkomunikasi dan diterima oleh Rektor UINSA. Namun pihaknya mengancam akan melakukan aksi serupa saat prosesi pemberian gelar di kampus setempat, Rabu (27/03) jika tuntutan tidak juga direspons.

Sementara itu, Wakil Rektor III UINSA Prof Ma'shum mempertanyakan apa hak mahasiswa untuk menolak pemberian gelar kehormatan itu untuk Pakde Karwo.

"Pemberian gelar doktor kehormatan itu sepanjang secara akademis memenuhi syarat, maka tidak perlu lagi ada penolakan. Justru saya mempertanyakan kenapa mereka menolak," ujarnya.

Pemberian Doktor HC itu, lanjutnya, tidak hanya untuk UIN tapi untuk masyarakat secara keseluruhan.

"Pakde Karwo punya jasa luar biasa untuk pengembangan Madrasah Diniyah (Madin). Di seluruh Indonesia tidak ada kecuali di Jatim. Guru Madin yang tidak terurus, sekarang bisa mempunyai pendidikan sarjana itu luar biasa," pungkasnya.