Keluhan Petani Garam Pamekasan

Keluhan Petani Garam Pamekasan Petani Garam (Pixabay)

Pamekasan-Petani garam Kabupaten Pamekasan, Madura mengeluhkan banyaknya hasil produksi garam yang belum terserap pabrik.

"Kondisi kami di Pamekasan sama dengan yang dialami para petambak garam lainnya di Madura, yakni banyak hasil produksi kami yang belum terserap," kata petani garam di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan, Zaimah, Kamis (28/03).

Untuk itu dia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali rencana impor garam, karena saat ini masih banyak hasil produksi garam yang belum terserap.

Zaimah bukan pemilik tambak. Ia hanya kuli garam yang bekerja saat musim produksi garam.

Namun, meski hanya sebagai kuli, ia bersama puluhan pekerja garam lainnya sangat merasakan dampak dari kejadian itu. Sebab sistem pembayaran yang diterapkan oleh pemilik tambak, apabila garam telah terjual.

"Saat ini, masih ada sebagian garam hasil produksi dimana kami bekerja belum laku, sehingga kami tidak bisa menerima bayaran," ucapnya.

Ia menuturkan, pada musim produksi garam tahun 2018 ini, hasil produksi lebih banyak dari tahun sebelumnya, karena cuaca bagus dan tidak sering turun hujan.

"Tapi meskipun cuaca bagus, jika garam tidak terjual, kan sama saja bagi kuli garam seperti kami ini," ujar kuli garam lainnya Zainuddin.

Kecamatan Galis, merupakan satu dari tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan yang menjadi sentra produsen garam.

Dua kecamatan lainnya adalah Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Tlanakan. (Ant)