Kekeringan Parah, 81 Ribu Pohon Jeruk Mati di Magetan

Kekeringan Parah, 81 Ribu Pohon Jeruk Mati di Magetan Penampakan pohon jeruk pamelo yang mati di Magertan (istimewa).

MAGETAN-Sebanyak 81.000 pohon jeruk pamelo yang menjadi komoditas asli milik petani Magetan, Jawa Timur, mati akibat kekeringan ekstrem tahun 2019 ini.

"Sesuai hasil pendataan, ada sebanyak 81 ribu pohon jeruk pamelo mati kekeringan akibat tidak mendapatkan pasokan pengairan yang baik," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan Magetan, Eddy Suseno kepada wartawan, Kamis (13/09).

Sebanyak 81.000 pohon jeruk pamelo mati tersebut tersebar di sekitar 200 hektare lahan yang menjadi sentra penghasil jeruk pamelo Magetan, yakni di Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomoro, dan Kawedanan. Namun, terparah terdapat di daerah Bendo dan Sukomoro.

"Untuk jumlah kerugian jika dirupiahkan belum dapat dihitung. Karena kondisi tanaman yang mati bervariasi," kata Eddy.

Usia pohon jeruk yang mati tersebut bervariasi, ada tanaman produktif yang telah berusia tahunan, dan ada pula yang baru ditanam.

Pemkab Magetan akan memberikan bantuan bibit pohon jeruk pamelo untuk ditanam kembali pada akhir tahun anggaran 2019, secara bertahap karena keterbatasan dana.

Sebagai informasi, Kabupaten Magetan dikenal sebagai daerah penghasil jeruk pamelo yang tersebar di Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomoro, dan Kawedanan (Betasuka).

Data dinas terkait menyebut populasi pohon jeruk pamelo di Magetan telah mencapai lebih dari 582.845 pohon, yang tersebar di sentra penanaman dengan luas wilayah mencapai lebih dari 450 hektare.