Kekeringan Landa 28 Daerah di Jatim

Kekeringan Landa 28 Daerah di Jatim Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

SURABAYA - Sebanyak 28 dari 38 daerah di Jawa Timur (Jatim) mengalami kekeringan. Hingga Juli 2019.

"Sudah ada 20 kabupaten yang dropping air. Itu 172 desa dan 78 kecamatan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono, di Kota Surabaya, Minggu (28/7).

Air bersih dikirim menggunakan mobil tangki. Setiap desa diberikan 5.000-6.000 liter per hari.

Kendati demikian, Suban mengatakan telah ada 15 daerah yang telah ditetapkan siaga, dan tanggap darurat kekeringan. Lima belas diantaranya yakni

Daerah penerima bantuan telah berstatus tanggap darurat dan siaga. Seperti Magetan, Tulungagung, Bojonegoro, Lamongan, Mojokerto, Tuban, Nganjuk, Kabupaten Pasuruan, Pamekasan, Sumenep, Bangkalan, Sampang, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Bondowoso.

Subhan melanjutkan, 28 kabupaten mengalami kekeringan telah dibagi sesuai kriteria status keringnya. Sehingga, tak seluruhnya menerima bantuan air bersih.

Sebanyak 24 kabupaten kering kritis. Tersebar di 566 desa di 180 kecamatan. Empat daerah lain kering langka. Tepatnya, 236 desa di 93 kecamatan.

Ada pula yang mengalami kering terbatas. Menerpa 20 desa di 14 kecamatan.

BPBD membagi kategori kering menjadi tiga. Kering langka terbatas. Ketersediaan air 30-60 liter per orang per hari. Pun jarak ambil air dari rumah 500 meter.

"Kedua, kering langka. Itu ketersediaan air bagi masyarakatnya hanya 10-30 liter saja. Dengan jarak ambil antara 500 sampai tiga kilometer," ucap dia.

"Terakhir, kering kritis. Ketersediaan air kurang dari 10 liter per orang per hari. Dengan jarak air lebih dari tiga kilometer," tutupnya, melansir detikcom.