Kediri 'Juara' Inflasi se-Jatim

Kediri 'Juara' Inflasi se-Jatim Foto ilustrasi (Pixabay).

KEDIRI-Tingkat inflasi Kota Kediri, Jawa Timur, mencapai 0,32 persen atau paling tinggi di Jawa Timur (Jatim) pada Oktober 2019.

"Dari pergerakan harga selama bulan Oktober kami dari BPS Kota Kediri merilis pencapaian inflasi kota ini sebesar 0,32%. Kondisi ini tercapai karena Indeks Harga Konsumen (IHK) selama Oktober naik menjadi 130,53 poin, dibandingkan dengan capaian IHK September 2019 sebesar 130,12 poin," kata Kepala Seksi Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Adi Wijaya di Kediri, Selasa (05/11).

Catatan BPS setempat menyebut inflasi Kota Kediri pada tahun kalender sebesar 0,97 persen, sedangkan inflasi periode "year on year/YoY", yakni antara Oktober 2019 terhadap Oktober 2018 mencapai 1,67 persen.

Dibanding bulan sebelumnya yakni September 2019, Inflasi pada Oktober berbanding terbalik di mana Kota Kediri mengalami deflasi sebesar -0,27 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 130,12 dibanding dengan IHK Agustus 2019 sebesar 130,47.

Dari delapan kota IHK di Jatim pada September 2019 terdapat 8 kota yang mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Jember sebesar -0,29 persen dan inflasi terendah terjadi di Surabaya sebesar 0,02 persen.

Penyebab inflasi Kota Kediri pada Oktober 2019 tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kelompok bahan makanan sebesar 0,64 persen.

Penyumbang inflasi Kota Kediri pada bulan Oktober 2019 beberapa di antaranya dipengaruhi kenaikan harga daging ayam ras dan harga bawang merah.

"Sejumlah komoditas musiman kini harganya merangkak naik karena dipengaruhi cuaca yang memasuki musim pancaroba," terangnya.

Faktor berikutnya dipicu kenaikan harga rokok kretek filter, buah jeruk, ketela pohon, batu bata, pisang, pepaya, jus buah, dan sepeda motor.

Dari 8 kota IHK di Jatim pada Oktober, jelas Adi, 5 kota di antaranya mengalami inflasi dan 3 kota lainnya justru mengalami deflasi.

"Inflasi paling tinggi, terjadi di Kota Kediri sebesar 0,32 persen. Untuk deflasi tertinggi di Banyuwangi sebesar -0,09 persen," tutup Adi. (Ant)