Jelang Penetapan UMK Jatim, Buruh Merasa Dirangkul

Jelang Penetapan UMK Jatim, Buruh Merasa Dirangkul Ilustrasi demo tolak upah murah Jatim.

Surabaya - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jatim Ahmad Fauzi mengapresiasi kegiatan yang digelar Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Mapolda Jatim Surabaya, Kamis (15/11) sebelum upah minimum kabupaten (UMK) /kota resmi ditandatangani.

"Saya menyampaikan jujur saya UMK yang mau ditandatangani, tradisinya setiap tahun ramai-ramai unjuk rasa mengganggu jalan. Ini belum ditandatangani sudah diajak 'coffe morning' oleh Kapolda Jatim. Betapa suasana ini sejuk sekali, saya sangat mengapresiasi," ujarnya.

Dalam pertemuan itu pihak SPSI merasa dirangkul. Selain itu, lanjut Fauzi, dengan duduk bersama itu situasi menjadi sudah cair sebab UMK akan ditantangani Gubernur Soekarwo paling lambat sore ini (15/14).

Fauzi menjelaskan, sebagai Dewan Pengupahan Jatim pihaknya meminta Gubernur Soekarwo untuk memperhatikan disparitas upah antardaerah.

Dicontohkannya, UMK di Pacitan terlalu rendah dibanding Sidoarjo dan Surabaya yakni Rp2 juta. Menurutnya jarak itu terlalu besar.

Pihaknya meminta agar disparitas itu diminimalisasi oleh pemerintah provinsi. "Gubernur sudah menjawab dan akan menandatangani itu, terima kasih saya mengapresiasi fasilitas yang diberikan Kapolda Jatim. Saya usulkan dari 17 daerah disparitas 400 ribu, tapi kalau gubernur punya kebijakan lain entah itu 200 ribu, kami sudah legawa yang penting soal disparitas sudah terjawab," ucapnya.