Jatim Gerbang Baru Nusantara, Humas Pemprov, Narasi
“Jatim Gerbang Baru Nusantara” Sinergi Humas Pemprov, Satukan Langkah Kawal Narasi
Dalam usaha menguatkan posisi kehumasan sebagai ujung tombak dalam komunikasi publik, Humas Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengadakan acara sinergi yang berjudul “Kolaborasi Mengawal Narasi Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 7 dan 8 Juli 2025, di Hotel Ijen Suites Resort and Convention, Kota Malang.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan Pranata Humas dan Pejabat Pelaksana Kehumasan dari 56 perangkat daerah dalam lingkungan Pemprov Jatim. Forum ini berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan koordinasi, menyamakan pandangan, serta menguatkan peran strategis humas dalam mendukung pembangunan dan citra positif Jawa Timur.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pulung Chausar, pada sambutannya menekankan pentingnya kerja sama dalam menciptakan komunikasi pemerintah yang efektif.
"Ini bukan hanya sekadar pertemuan, melainkan sebuah forum yang sangat penting untuk memperkuat koordinasi, menyamakan pandangan, serta membangun branding komunikasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadi lebih kolaboratif dan dapat dipercaya," ungkap Pulung, Selasa (8/7).
Ia juga menambahkan, humas tidak bisa beroperasi sendiri. Diperlukan pembangunan jejaring dan kerja sama antarlembaga untuk menghasilkan narasi yang terpadu dan memberikan dampak yang signifikan.
Pada sesi materi pertama, Faisal Fahmi dari Biro Humas Sekretariat Negara turut hadir. Faisal memberikan apresiasi terhadap inisiatif Pemprov Jatim dalam mempertemukan para profesional kehumasan, sekaligus menegaskan humas akan selalu berperan sebagai penghubung utama dalam komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
Dalam presentasinya mengenai "Pengelolaan Komunikasi Publik di Era Digital", Faisal memperhatikan kemajuan industri ke arah Industri 4. 0 (Digitalisasi) dan Industri 5. 0 (Personalisasi) yang menekankan kerjasama antara manusia dan mesin. Ia menjelaskan tentang tingginya aktivitas digital serta dominasi platform seperti WhatsApp, TikTok, Instagram, dan Facebook di Indonesia. Tantangan yang dihadapi, seperti filter bubble dan perhatian yang cepat hilang di era digital juga diulas, disertai dengan strategi efektif dalam mengelola komunikasi publik.
Sementara itu, di materi kedua, Noor Iza, Kepala Puspa Komdigi, membahas "Mengembangkan SDM Humas Pemerintah yang Kompeten, Profesional, dan Berdaya". Noor Iza menegaskan peran strategis humas sangat penting dalam memberikan branding dan meningkatkan citra lembaga. Dia mengatakan, kehumasan pemerintah memiliki tanggung jawab penting untuk menyampaikan informasi dengan cepat, akurat, objektif, dan berkualitas tinggi kepada masyarakat, khususnya terkait pencapaian serta inovasi kebijakan.
Ia juga menjelaskan tantangan dan isu yang ada dalam kehumasan saat ini, dan menekankan bahwa SDM humas perlu berfungsi sebagai aktor dalam komunikasi strategis, pengelola krisis, dan manajemen informasi publik. Pengelolaan komunikasi di media sosial dibahas, termasuk peran platform dalam membangun memori, memahami isu (social listening), meningkatkan keterlibatan (social influencing), menjalin interaksi, mengembangkan kemitraan (social networking), dan mengubah netizen menjadi pendukung, yang menjadi fokus bahasannya.
Pada sesi terakhir, Fahruddin Ali, Ketua Umum Iprahumas, membawakan topik "Menjadi Pranata Humas Unggul Jawa Timur". Dia menjelaskan, profesi Pranata Humas menawarkan karir yang berbasis kompetensi yang fleksibel serta memberikan pengakuan profesional dengan standar tugas yang jelas.
Ia juga memaparkan tanggung jawab dan cakupan pekerjaan Pranata Humas sangat luas, mencakup sosialisasi peraturan, pemantauan informasi publik, penyusunan strategi komunikasi dan konten, penyebaran informasi, pengelolaan media, hingga dukungan administratif dalam penyelesaian sengketa informasi. Jenjang karir Pranata Humas, baik dari segi keterampilan maupun keahlian, juga dijelaskan secara rinci.
Fahruddin Ali menekankan peran Iprahumas sebagai mitra strategis pemerintah dan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi.
"Saya berharap agar kalian menjadi pranata humas yang unggul, dengan kompetensi tinggi, profesional, dan memiliki daya saing tidak hanya di antara sesama rekan kerja humas, tetapi juga mampu beradaptasi dengan teknologi," tutupnya.
Sumber: kominfojatimprov
Komentar