Harga Bawang Putih Picu Inflasi di Sumenep

Harga Bawang Putih Picu Inflasi di Sumenep Bawang putih (Pixabay).

SUMENEP-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Syaiful Rahman mengatakan, Kabupaten Sumenep mengalami inflasi sebesar 0,37% pada April 2019 dipicu oleh naiknya harga bawang putih.

Angka tersebut lebih rendah dibanding angka inflasi Jawa Timur sebesar 0,41 % dan nasional 0,44 %. 

“Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi dialami Jember 0,45 %, kemudian Surabaya dan Malang sama-sama 0,44 %, disusul Madiun 0,41 %, kemudian Sumenep 0,37 %,” ujarnya di Sumenep kepada wartawan, Selasa (07/05). 

Sedangkan untuk laju inflasi komulatif Sumenep pada bulan April mencapai 0,24%, Jawa Timur 0,74%, dan nasional 0,80%.

Dia menjelaskan, komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi April 2019 adalah naiknya harga bawang putih, bawang merah, dan cabai merah. 

“Komoditas utama yang menghambat laju inflasi adalah beras, tarif listrik, dan ketimun,” tambahnya.

Masih kata Syaiful, kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,44 %, diikuti kelompok sandang sebesar 0,20 %, kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi 0,11 %. 

Sedangkan inflasi terendah terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0.08 %.

“Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami deflasi 0.14 %. Kemudian dua kelompok yang relatif stabil yakni kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa,” tutup Syaiful.