Cepat Tanggap Bencana, Pemkot Surabaya Miliki Siaga 112

Cepat Tanggap Bencana, Pemkot Surabaya Miliki Siaga 112 Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Foto: Ist)

SURABAYA - Seluruh personel penanggulangan bencana di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) bakal dilengkapi sistem berupa aplikasi Siaga 112 yang langsung terhubung dengan Global Positioning System (GPS) dan Surabaya Intelligent Transport System (SITS). 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan, sistem tersebut diciptakan untuk memantau pergerakan personel penanggulangan bencana mulai dari Linmas, Satpol PP, Dinas Kesehatan, PMK, serta Dishub, dalam menangani kebencanaan.

"Saat ini kami sedang menyelesaikan pembuatan aplikasi Siaga 112. Melalui apliksi inilah semua penyelesaian kebencanaan akan langsung terbaca secara real time," kata Fikser di Surabaya, Sabtu (23/2).

Menurutnya, aplikasi tersebut akan mencatat mulai dari laporan masuk, pergerakan personel menuju lokasi, hingga penanganan bencana. Teknisnya, kata dia, gawai yang dimiliki seluruh personel penanggulangan bencana Surabaya akan dipasang aplikasi Siaga 112. 

Ketika ada panggilan masuk ke call center 112 yang melaporkan adanya bencana, misalnya kebakaran, maka operator akan segera mengunci lokasi kejadian. Setelahnya, kata dia, seluruh gawai personel BPBD akan berbunyi melalui aplikasi Siaga 112. 

Begitu gawai dibuka sudah terpampang lokasi dan jenis bencana. Kerja Siaga 112, kata dia, kurang lebih sama seperti sistem yang diterapkan aplikasi ojek daring. "Begitu ada bunyi, petugas BPBD harus respons bergerak menuju lokasi bencana," ujarnya.

"Begitu berbunyi dan mereka berangkat, semua personel harus menekan tombol start. Ketika sampai di lokasi, juga menekan tombol finish sehingga kami tahu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai di lokasi kejadian dan bencananya sudah tertangani atau belum," ungkapnya.

Melalui aplikasi Siaga 112 itu, kata dia, nantinya pemkot akan menghubungkannya dengan SITS. Ketika BPBD bergerak menuju lokasi bencana, pergerakan itu akan terbaca lewat GPS.

Tugas SITS mempercepat laju BPBD dengan cara setiap tim penanggulangan bencana, misalnya mobil PMK mendekati lampu lalu lintas, maka secara jarak jauh (daring), SITS akan menyetel agar lampu selalu menyala hijau.

"Tujuannya agar tim terhindar kemacetan di lampu merah sehingga bisa tiba di lokasi bencana dengan cepat," tuturnya.

Namun, pihaknya belum dapat memastikan aplikasi Siga 112 direalisasikan. Sistem tersebut saat ini dalam tahap pengerjaan akhir untuk mengoneksikan Siaga 112, GPS, dan SITS. 

"Nantinya juga diperlukan uji coba agar dalam pelaksanaan di lapangan tidak ada lagi hambatan," katanya. (Ant)