Buntut Bentrok Pilkades, Massa Demo DPRD Sumenep

Buntut Bentrok Pilkades, Massa Demo DPRD Sumenep Aksi warga Ganding Sumenep, Madura, Jawa Timur, menolak calon kepala desa dari luar desa beberapa hari lalu/Foto: Madura Fb.

SUMENEP-Kantor DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, didemo puluhan orang dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat.

Mereka mendesak DPR dan Bupati Sumenep merevisi aturan pemilihan kepada desa (pilkades) yang membolehkan warga dari luar desa mencalonkan diri sebagai calon kepala desa.

“Ini masalah rakyat bawah pak. Lihat bagaiamana gara-gara Perbup ini di Desa Aengbaja Kenek tawuran dan bentrok, harus Bupati bisa mempertimbangkan itu,” kata Edi berorasi di depan Gedung DPRS Sumenep, Senin (02/09).

Perbup trekait pilkades tersebut juga dinilainya telah memicu ketegangan sehingga mendorong legislator setempat memberikan masukan atau rekomendasi terkait perbub tersebut.

"Bupati wajib merevisi segara, dan legislator juga wajib merekomendasikan. Jangan sampai korban berjatuhan gara-gara ini,” ujar Edi.

Menemui massa pendemo, Ketua DPRD Sumenep sementara, Hamid Ali Munir mengatakn mendukung lankah mereka.

Aturan Pilkades itu telah ditambah dengan uji kepemimpinan, tapi untuk jelasnya silahkan diskusi langsung dengan Pemkab,” ujarnya mengutip mediamaruda.com

Sebelumya, Kamis (28/08), ratusan warga Kecamatan Blutoh bentrok di depan kantor Pilkades Desa Aeng Baja Kenek dipicu penolakan warga terhadap cakades dari luar desa setempat.

Aksi penolakan tersebut diwarnai aksi baku hantam karena mendapat perlawanan dari warga lain yang tidak sependapat.