Beromzet Rp300 Juta, Anggrek Batu Diburu Pembeli Eropa

Beromzet Rp300 Juta, Anggrek Batu Diburu Pembeli Eropa Anggrek ungu (Pixabay).

KEDIRI-Petani anggrek yang tergabung dalam Kelompok Tani Sanderiana, Kota Batu, Jawa Timur, menilai potensi usaha bunga hias anggrek masih terbuka lebar. Bahkan, pembeli dari Eropa dan Asia datang langsung ke Kota Batu.

"Ada pembeli dari Rusia, Thailand, Singapura, Malaysia, Belanda. Kami memang belum ekspor, namun orangnya yang datang sendiri," kata salah seorang petani anggrek asal Kota Batu, Dede Setia Santoso saat pameran anggrek di Desa Kedungmalang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Kamis (09/08).

Menurut Dede potensi usaha tanaman ini masih terbuka luas. Untuk itu, dia turut serta menggerakkan petani di daerahnya untuk menjadi mitra dalam budi daya tanaman anggrek.

Dede sendiri mempunyai laboratorium untuk mengembangkan tanaman anggrek dengan berbagai jenis. Mulai dari laboratorium untuk pengembangan kultur jaringan, pembesaran anggrek, dan tempat untuk penyilangan.

Para mitranya bisa merawat anggrek sesuai dengan kemauan mereka.

Untuk mempermudah dalam usahanya, dirinya dengan beberapa rekan membentuk kelompok tani, yakni Kelompok Tani Sanderiana, Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu.

Mereka memanfaatkan lahannya sendiri untuk budi daya tanaman ini, lalu jika sudah berkembang dijual dikirim ke kelompok tani.

"Jadi, petani kami beri bibit gratis, pot gratis. Dia tinggal tanam lalu kami beli dan kami pasarkan," kata dia.

Dede menambahkan, usaha budi daya anggrek ini berawal dari hobi yang kemudian ditekuninya. Ia mulai kenal dengan dunia anggrek sejak 2005. Lambat laun usahanya ini berkembang dan ia mengajak serta warga di sekitar yang juga berminat budi daya anggrek.

Kini, omzetnya antara Rp200 juta sampai Rp300 juta per bulan dengan berbagai jenis tanaman anggrek. Bahkan, kini sudah ada 60 jenis anggrek yang diproduksinya yang sudah teregister di London.

Bahkan, pihaknya baru melakukan register untuk anggrek yang diberi nama harmoni, yakni persilangan Dendronium Ken Arok dengan Lasianthera. Hingga kini, proses persilangan juga terus dilakukan uji coba demi mendapatkan bunga terbaik. (Ant)