Berharap Lahan Pertanian Malang Tak Digerus Tol

Berharap Lahan Pertanian Malang Tak Digerus Tol Petani membajak sawah (Pixabay)

Malang-Proyek Strategis Nasional seperti pembangunan jalan tol menggerus lahan pertanian Kabupaten Malang, Khususnya di Kecamatan Singosari.

Untuk itu Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang berharap warga setempat untuk tetap mempertahankan area sawah irigasi atau lahan produktif sebagai penopang ketahanan pangan di daerah itu.

"Saya berharap luas lahan persawahan tidak akan berkurang lagi, khususnya di Kecamatan Singosari. Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak terjadi alih fungsi lahan persawahan seiring dengan proyek-proyek strategis nasional, seperti jalan tol Malang-Pandaan dan rencana pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK)," kata Kepala Ketahanan Pangan (DKP)Kabupaten Malang M Nasri Abd Wahid di Malang, Kamis (04/04).

Nasri berharap masyarakat petani mampu mempertahankan luas lahan produktif (sawah irigasi) tersebut, sebab, wilayah Singosari memiliki tanah yang subur dan ditunjang para petani andal, terutama pertanian padi.

Apalagi, lanjutnya, selama ini Kecamatan Singosari sebagai salah satu sentra pertanian padi, bahkan menjadi penopang ketahanan pangan dan penyumbang surplus beras di Kabupaten Malang yang mencapai 75 ribu sampai 80 ribu ton per tahun.

Oleh karena itu, pihaknya tergantung pada pemilik lahan sawah produktif tersebut, sebab berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 7 Tahun 2012 tentang pedoman teknis, kriteria dan persyaratan kawasan, lahan dan lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), disebutkan rencana penetapan LP2B harus berdasarkan kesediaan petani pemilik lahan.

Artinya, sambung dia, bila petani tidak menyetujui lahan sawah miliknya menjadi bagian LP2B, pemerintah tidak bisa memaksa mereka.

"Oleh karena itu, kami berharap banyak kepada petani pemilik lahan, baik di Singosari maupun wilayah lainnya agar tetap mempertahankan lahan sawahnya," ucap Nasri. (Ant)