45 Desa di Ngawi Terancam Kekeringan

45 Desa di Ngawi Terancam Kekeringan Ilustrasi kemarau di Ngawi (Pixabay).

NGAWI-Wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada musim kemarau tahun 2019 diprediksi meluas dibanding tahun sebelumnya.

"Hasil pemetaan BPBD, sebanyak 15 desa berpotensi dilanda kekeringan pada tahun ini di samping data tahun 2018 yang telah terpetakan 30 desa. Jadi total diperkirakan terdampak kekeringan ada 45 desa," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, Teguh Puryadi, Jumat (14/06).

Menurutnya, 15 desa yang terpetakan baru terdampak kekeringan di tahun 2019 itu tersebar di tujuh kecamatan. Paling banyak di wilayah Kecamatan Pitu, sebanyak empat desa.

Data tersebut sesuai penerima bantuan air bersih dari Pemprov Jatim.

"Tahun ini ada tambahan 15 desa yang diusulkan mendapatkan bantuan pengiriman air bersih dari Pemprov Jatim," jelasnya.

Saat ini, sambung Teguh, sejumlah wilayah di Ngawi sudah memasuki musim kemarau.

Bahkan, sejumlah desa telah mengajukan bantuan air bersih ke BPBD karena sumber-sumber air warga telah mengering.

Di antara desa yang telah mengajukan bantuan air bersih adalah Desa Pelanglor di Kecamatan Kedunggalar. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memprediksi puncak musim kemarau terjadi bulan Agustus mendatang. (Ant)