Ulama Madura Deklarasi Dukung Jokowi, Ada La Nyalla

Ulama Madura Deklarasi Dukung Jokowi, Ada La Nyalla Presiden Jokowi bersama ulama di Jombang, Jawa Timur, Foto: Twitter.com

Bangkalan - Ulama Madura menyematkan sorban pada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang hadir pada acara Deklarasi Akbar Ulama Madura Bangkalan, Rabu (19/12) di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan, Madura.

Sorban tersebut sebagai tanda harapan kemenangan sekaligus dukungan kepada calon presiden petahana tersebut.

Ulama yang hadir kemudian membacakan deklarasi untuk mendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.

Sebelum sampai di gedung serba guna tersebut, Jokowi yang didampingi sejumlah pejabat di antaranya Pramono Anung, La Nyalla Mataliti, dan Rommahurmuziy diarak menaiki delman yang dihias dengan bunga-bunga diiringi marching band.

Jokowi dalam sambutannya menyinggung penggratisa jembatan Suramadu. "Kenapa dibebaskan? Karena dari Pulau Jawa ke Madura ya aksesnya Jembatan Suramadu. Tak ada yang lain. Kalau lewat saja bayar, ini kan pengembangan ekonomi di Madura di depannya. Inilah, agar manfaat ini dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Di hadapan ribuan orang yang hadir, ia juga mengklarifikasi isu-isu yang menerpanya di antaranya soal tuduhan bahwa dirinya PKI, anti ulama, antek asing, dan kriminalisasi ulama.

Sementara sejumlah ulama Bangkalan yang diundang, di antaranya KH. Muhammad Faishal Anwar, KH. Zubair Muntashor, KH. Abdul Azhim Kholily, R.KH. Fakhrillah Aschal, KH. Abdul Muhaimin Makki, dan KH. Syaifuddin Damanhuri.

Adapun ulama dari Sampang yang diundang antara lain KH. Syafiuddin Wahid, Jabir Ali Ridha, KH. Mamak Muafi, KH. Ja'far Wahid, KH. Fauzan Zainal, Wasik Masrai. Sedangkan ulama dari Pamekasan yang diundang, yaitu KH. Afifuddin Toha, KH. Muhdlar Qarib, KH. Ja'far Fauzi, KH. Hamid Mannan, KH. Taufiq Hasyim, KH. Misbahul Munir LC, KH. Hadari Ramli.

Ulama dari Sumenep yang ikut dalam deklarasi mendukung Jokowi-Ma'ruf ini antara lain KH. Moh. Taufiq Rahman Fm, KH. Panji Taufiq, KH. Syafraji, KH. Imam Hasyim, KH. Abdul Muqshid, dan KH. Imam Khodri.