Kosmetik Ilegal Marak, BPOM Akan Edukasi Artis

Kosmetik Ilegal Marak, BPOM Akan Edukasi Artis BPOM memusnahkan kosmetik ilegal senilai Rp323 juta di kantornya, Jakarta, 23 Januari 2017. (Foto: BPOM)

Surabaya - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan mengedukasi figur publik, agar tak asal mendukung kosmetik. Sebab, banyak artis yang turut memasarkan komestik ilegal.

"Ke depan, artis juga akan kami sadarkan, khususnya kalangan yang di-endorse ini sudah kami edukasi, agar mengambil produk yang memiliki izin untuk di-endorse," ujar Direktur Pengawasan Kosmetik BPOM, Arustiyono, di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), baru-baru ini.

Bloger pun akan menjadi sasaran edukasi. Tujuannya, mengulas produk yang memiliki izin dan keamanan.

BPOM, kata Arustiyono, telah mengungkap produk kosmetik ilegal sebesar Rp120 miliar selama 2018. Nilai tersebut, rekor terbesar sepanjang sejarah.

"Paling banyak di Banten, yang mencapai hingga 50 persen. Selanjutnya, Jakarta dan Lampung," bebernya. "Bayangkan, bahan karsinogenik yang memicu kanker, ini digunakan generasi muda," tambah dia.

Sementara itu, Kepala Balai Besar POM (BBPOM) Surabaya, I Made Bagus Garametta, menyatakan, kosmetik ilegal paling banyak ditemukan dibandingkan produk lain yang awasi.

Selama 2018, BBPOM Surabaya menemukan banyak temuan kosmetik ilegal di Jatim. Kasus terbesar ada di "Kota Pahlawan". "Jumlahnya akan kami paparkan saat pemusnahan tangga 18 Desember," janjinya.

Untuk mengikis penggunaan kosmetik ilegal, BBPOM Surabaya rutin melakukan kampanye dan menyasar siswa SMA/SMK hingga mahasiswa. "Harapannya, generasi muda lebih selektif dan dapat memilih kosmetik yang berizin dan aman," tutup Bagus.