Anak KH Ma'ruf Respons Kontroversi Ucapan Natal Ayahnya

Anak KH Ma'ruf Respons Kontroversi Ucapan Natal Ayahnya Pasangan Capres-Cawapres nomor 01, Jokowi_Ma'ruf/Foto: Instagram.com

Jakarta-Kontroversi ucapan selamat Natal kembali mengemuka di ruang publik setelah KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres pada Pemilu 2019 yang juga adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan ucapan selamat Natal melalui Video  yang beredar di media soal.

Menanggapi hal itu Ahmad Syauqi, putra dari Calon Wakil Presiden KH Maruf Amin, memberikan penjelasan terkait video ucapan selamat Natal oleh ayahnya yang sedang hangat menjadi pembicaraan, terutama di media sosial.

Menurut Gus Oqi, demikian ia akrab disapa, video ucapan tersebut disampaikan Kiai Ma'ruf dalam kapasitas sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk menghormati saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air.

"Sebagai calon pemimpin buat semuanya, bukan untuk berubah menjadi orang lain," kata Gus Oqi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (25/12).

Menurut dia, dalam ajaran Islam, apa yang dilakukan Kiai Ma'ruf merupakan bentuk muamalah atau interaksi sosial.

Ia mengacu pada Al Qur'an Surat Al Mumtahanah Ayat 8) yang berbunyi "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi kamu karena agama, dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil".

Ayat itu, kata dia, sudah sangat jelas bahwa Allah tidak melarang umat Islam untuk berbuat baik kepada siapa saja yang tidak memeranginya dan mengusirnya dari negerinya.

"Mengucapkan selamat Natal merupakan salah satu bentuk berbuat baik kepada nonmuslim yang tidak memerangi dan mengusir sehingga diperbolehkan," kata Gus Oqi. Menurut dia, Khalifah Umar bin Khattab pun menjamin keberlangsungan ibadah dan perayaan kaum Nasrani Iliya' (Quds/Palestina).

"Ini merupakan pemberian hamba Allah, Umar, pemimpin kaum mukminin kepada penduduk Iliya' berupa jaminan keamanan. Beliau memberikan jaminan keamanan kepada mereka atas jiwa, harta, gereja, salib, dan juga agama-agama lain di sana. Gereja mereka tidak boleh diduduki dan tidak boleh dihancurkan," kata Gus Oqi mengutip Tarikh At-Thabary, Juz 3 halaman 609.

Pada bagian lain Gus Oqi menyesalkan video ucapan selamat Natal Kiai Ma'ruf yang diedit sedemikian rupa untuk mendiskreditkan mantan Rais Aam PBNU itu.

Sebelumnya, Sekjen MUI Anwar Abbas mengakui hingga saat ini belum pernah mengeluarkan fatwa tentang boleh dan atau tidak bolehnya umat Islam menyampaikan ucapan selamat Natal kepada yang merayakannya. 

"Jadi dengan demikian jelaslah bahwa sampai saat ini soal ucapan selamat Natal terhadap yang merayakannya belum pernah dibahas secara mendalam oleh MUI dan oleh karena itu sampai saat ini, MUI belum pernah memiliki fatwa tentang masalah tersebut," kata Anwar Abbas, di Jakarta, Selasa (25/12).