Trenggalek 'Juara' Pengendalian Stunting

Trenggalek 'Juara' Pengendalian Stunting Kegiatan Posyandu/flickr.com

TRENGGALEK- Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, meraih predikat kinerja terbaik dari Pemprov Jatim dalam pengendalian stunting (kekerdilan akibat gizi buruk).

"Ini prestasi yang tak akan bisa diraih tanpa kinerja tim, seluruh jajaran dinas/lembaga dalam upaya bersama menangani permasalahan stunting," kata Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin di Trenggalek, Jumat (23/08).

Masalah tumbuh kembang anak, kata bupati sapaan akrab mas Ipin ini, jangan dianggap remeh karena menyangkut kualitas generasi bangsa.

Mas Ipin ini berharap prestasi dalam hal kinerja yang baik dapat dipertahankan.

"Kami mencanangkan tindakan konvergensi, sejak saya menandatangani aksi bersama yang kami teruskan ke desa-desa. Kemudian desa-desa diberikan suntikan dana sebesar sekitar Rp25 juta, khususnya desa yang menjadi lokus stunting," terangnya.

Di wilayah Trenggalek, sambung dia, sudah ada penurunan 50 persen dari semua desa yang ditargetkan pertama.

"Tetapi target desanya akan kita perluas, kita akan sasar ke 25 desa lagi, jadi gerakannya terus," katanya.

Selain itu, dana yang digelontor juga digunakan untuk melatih para penyuluh, menghidupkan posyandu lebih aktif lagi, lebih masif melakukan komunikasi melalui buku panduan yang sudah ditandatangani Nur Arifin.

"Sekarang semua penggerak di desa mulai bergerak untuk bersama sama mengurangi stunting ini. Dulu ada desa yang prevelensi stuntingnya 40 persen kini sudah turun di bawah 20 persen," tutupnya.