Tangkap KD, Polisi Temukan Sejuta Butir Pil Koplo

Tangkap KD, Polisi Temukan Sejuta Butir Pil Koplo Ilustrasi, Foto: Pixabay

Surabaya -  Seorang pengedar pil koplo "Double L" berinisial KD ditangkap kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya. Polisi juga mengamankan barang bukti sebanyak satu juta butir pil koplo.

Wakil Kepala Polrestabes Surabaya Akbp Leonardus Simarmata mengungkapkan KD (52) merupakan warga Jalan Bratang Tangkis Gang 2 Surabaya.

"Dia mendapatkan pil koplo ini secara ranjau, yaitu menerima perintah untuk mengedarkan dari seorang yang tidak dikenal melalui telepon seluler," kata kepada wartawan di Surabaya, Jumat (30/11).

Polisi mengendus gerak-gerik KD, yang menggunakan mobil Avanza berkendara dari Surabaya menuju ke Jalan Raya Beji, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, untuk mengambil beberapa karton pil koplo.

"Dia menerima perintah dari telepon untuk mengambil beberapa karton pil koplo yang diletakkan di pinggir Jalan Raya Beji," ujar Leonardus.

Beberapa karton pil koplo yang ditemukannya di salah satu titik pinggir Jalan Raya Beji itu kemudian diambil dan dibawa ke Surabaya.

"Sesampainya di Surabaya, beberapa karton pil koplo itu disimpan di rumah kos KD, Jalan Ngagel Tirto Gang 5 Surabaya," katanya.

Saat itulah polisi kemudian melakukan penggerebekan dan menemukan barang bukti pil koplo dengan jumlah total satu juta butir. Sedangkan pelaku KD diringkus di rumahnya, Jalan Bratang Tangkis Gang 2 Surabaya.

KD berdalih bersedia mengedarkan pil koplo karena mendapat upah senilai Rp1 juta untuk sekali pengambilan barang seperti yang dilakukannya di Jalan Raya Beji Pasuruan.

Dia mengaku baru dua kali mengedarkan pil koplo. KD menyatakan sebelumnya juga melakukan pengambilan pil koplo dengan modus yang sama, jumlahnya juga sebanyak satu juta butir dan sudah habis terjual.

Polisi masih terus melakukan pengembangan penyelidikan untuk menjaring pelaku lainnya. "Dia menyebut seseorang tak dikenal yang memberi perintah lewat telepon untuk mengedarkan pil koplo berinisial AL. Sampai sekarang masih terus kami dalami identitasnya," ujar AKBP Leonardus.