Pemprov Mediasi Pengusaha Tahu Pakai Sampah Plastik

Pemprov Mediasi Pengusaha Tahu Pakai Sampah Plastik Gubernur Khofifah saat meninjau tumpukan sampah kertas yang diimpor pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Rabu (20/06/2019)/Foto: Antara.

SURABAYA-Pemerintah Provonsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mencoba memediasi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) tahu di Tropodo, Krian, Sidoarjo, agar mengonversi bahan bakar plastik impor yang selama digunakan pabrik setempat untuk memproduksi tahu.

Hal itu diungkapkan Gubenur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Jatim Expo Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (19/11).

Mengatasi hal itu, mantan Menteri Sosial ini menawarkan 4 opsi untuk menggati bahan bakar plasti pabrik tahu di Tropodo, yakni menggunakan bahan bakar pelet kayu (wood pelet) karena terjangkau dan ramah lingkungan

"Yang kedua adalah sudah dikomunikasikan oleh pemkab Sidoarjo mengomunikasikan dengan PGN memperpanjang pipa city gas," katanya.

Berikutnya, ketiga, menggunakan Compressed Natural Gas (CNG).

Keempat, menggunakan PLG dengan memberikan potongan harga terhadap pengusaha tahu satempat.

"Saya sudah komunikasikan dengan GM Pertamina kita ingin mendapatkan special discount untuk pelaku IKM tahu di Tropodo. Sedang dihitung GM Pertamina," ujar khofifah mengutip detik.com.

Diketahui, pabrik tahu di Desa Tropodo masih menggunakan sampah plastik impor sebagai bahan bakar untuk menekan biaya produksi. Padahal  Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) setempat telah melakukan sosialisi terhadap 30 pengusaha tahu tentang bahaya penggunaan plastik impor. 

BACA JUGA: Duh, Pabrik Tahu di Sidoarjo Pakai Plastik Impor