Pemilu Pilu, Dua Perempuan Jatim Keguguran

Pemilu Pilu, Dua Perempuan Jatim Keguguran Ilustrasi.

Jakarta-Berdasarkan penelusuran, dua perempuan petugas Pemilu 2019 terpaksa kehilangan cabang bayi yang dikandung akibat keguguran.

Di Jawa Timur, pahlawan demokrasi perempuan yang mengalami keguguran itu terjadi Kabupaten Madiun dan Kabupaten Pacitan.

Adalah Linda Sukreni (39) Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengalami keguguran saat menjalankan tugas.

"Satu anggota KPPS yang mengalami keguguran kandungan saat bertugas," kata Ketua KPU Kabupaten Madiun Anwar Sholeh Azzarkoni kepada wartawan, Rabu (24/04).

Warga Desa Saren, Kecamatan Geger itu mengalami keguguran saat usia kandungan masuk 7 bulan.

Linda saat harus merelakan kepergian sang buah hati dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara di Kabupaten Pacitan kejadian bayi keguguran menimpa Eka Setyowati (26) anggota KPPS di TPS 01 Desa Ketro, Kecamatan Tulakan, Pacitan.

Eka keguguran anak pertamanya tak lama setelah menjalankan tugas.

Kepada wartawan, petugas KPPS ini tak menyangka pekerjaan itu berpengaruh pada kandungannya.

"Saya kehilangan anak pertama saya. Padahal mendapatkan anak cepat menjadi dambaan setiap pasangan," terang Eka.

Peristiwa keguguran perempuan petugas Pemilu 2019 tersebut mendapat perhatian Founder of Lokataru Indonesia, Haris Azhar.

Haris menilai Pemilu 2019 dinilai Pilu. "Pemilu kita Pilu. 100 orang lebih meninggal, bukan karena konflik, tapi karena petugasnya kelelahan. 6 perempuan kegugaran kandungannya," tulis Haris melalui akun twitternya @haris_azhar.

Dia pun mengmibau keluarga korban bisa melaporkan ke pihaknya. "Kita sama-sama minta pertanggung Jawaban negara atas situasi ini," tutup Haris.