Pembunuh Anak dan Istri di Blitar Dites Kejiwaan

Pembunuh Anak dan Istri di Blitar Dites Kejiwaan Polisi pasang Garis Polisi di TKP pembunuhan di Blitar (18/02)/ Foto: Ist.

Kediri-Dokter Spesialis Kejiwaan RS Bhayangkara Kediri membutuhkan waktu antara 3-5 hari guna memastikan pembunuh istri dan anak di Blitar mengalami gangguan jiwa atau tidak.

"Saat ini kami belum bisa pastikan, gangguan apa. Tapi indikasi gangguan jiwa ada, " kata dr Roni Subagyo, Sp.KJ di Kediri, Senin (18/02).

Dia menambahkan, yang bersangkutan akan diobservasi untuk pemeriksaan lanjutan di rumah sakit.

"Kami juga pemeriksaan otak, apakah ada kemungkinan gangguan yang diderita itu ada kaitannya dengan otak atau tidak. Pemeriksaan tambahan di laboratorium, psikologi, dan selama observasi di ruangan kita juga melibatkan tenaga kesehatan di perawat, apakah ada perilaku tutur kata, sikap yang mengarah gangguan kejiwaan," terangnya.

Lebih lanjut, dr Roni mengatakan untuk awal sudah melakukan pemeriksaan anamnesa, dengan menanyakan kondisi psikologi.

Selain itu, dokter juga memeriksa mertua yang tinggal dengan yang bersangkutan serta tetangganya.

"Jadi kronologi tentang kejadian itu, yang bersangkutan merasa melihat bayangan istrinya ada laki-laki lain. Itu indikasi. Keterangan bersangkutan. Perilaku kepastiannya dengan pemeriksaan tambahan," kata dia.

Diketahui Nardi (38), warga Desa Sumberurip, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang tega menghabisi nyawa istri Sri Dewi (28) dan anaknya yang masih usia 7 bulan diduga depresi.