Pasuruan Jadi Lokasi Peluncuran KB Nasional dan Program Gizi
Pasuruan Jadi Lokasi Peluncuran KB Nasional dan Program Gizi
Suasana optimis meliputi Kota Pasuruan pada Rabu (7/5) ketika Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., yang menjabat sebagai Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional, hadir untuk memperkenalkan sejumlah program strategis.
Kehadirannya menciptakan harapan baru bagi peningkatan kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia di area ini, sejalan dengan cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045.
Menteri Wihaji, yang didampingi oleh Dra. Maria Ernawati, M.M., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, memulai kunjungan kerjanya dengan meninjau dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang berlokasi di Jalan Sultan Agung, Kota Pasuruan. Dapur tersebut merupakan sebuah fasilitas pelayanan penting bagi lebih dari seribu siswa dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas.
Keberadaan dapur MBG ini, mencerminkan tekad pemerintah untuk memastikan generasi muda menerima nutrisi yang cukup sejak usia dini, sebagai dasar yang krusial untuk perkembangan optimal mereka.
Setelah menilai dapur MBG, Menteri Wihaji melanjutkan kegiatannya dengan menjenguk langsung keluarga penerima manfaat program MBG. Program baru yang diluncurkan pada hari itu ditujukan untuk kelompok rentan, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Dalam momen tersebut, bantuan makanan bergizi diserahkan secara simbolis kepada mereka.
"Program MBG ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan, khususnya dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi pada generasi mendatang. Ini adalah realisasi nyata dari program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," jelas Menteri Wihaji di tengah kunjungannya.
Di tempat yang serupa, Menteri Wihaji berinteraksi dengan pasangan suami istri, Fitri dan Adi, yang sedang menunggu kelahiran anak pertama mereka. Adi, yang bekerja di sebuah bengkel yang juga menjadi tempat tinggal mereka, adalah salah satu penerima manfaat program MBG. Lebih jauh lagi, keluarga kecil ini juga memperoleh dukungan dana senilai Rp5 juta dari Kemendukbangga.
"Program MBG ini sangat berharga bagi ibu hamil agar kebutuhan gizi untuk ibu serta bayi dalam kandungan dapat terpenuhi dengan baik," ungkap Menteri Wihaji penuh perhatian. Ia menambahkan bahwa pada fase awal ini terdapat 300 penerima manfaat yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di Kota Pasuruan.
Agenda selanjutnya membawa rombongan Menteri Wihaji ke PT Rhaindo Putra Lestari, sebuah perusahaan yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda, Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul. Di tempat ini, program Keluarga Berencana (KB) gratis diperkenalkan untuk para karyawan perusahaan.
Langkah ini merupakan strategi penting dalam meningkatkan produktivitas karyawan melalui perencanaan keluarga yang baik, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap daya saing industri secara keseluruhan.
Peluncuran KB gratis ini berlangsung serentak di 481 pabrik di seluruh Indonesia, dengan pusat acara di PT Rhaindo Putra Lestari yang disaksikan secara virtual oleh perwakilan dari 34 provinsi. Ini menunjukkan betapa luasnya upaya pemerintah dalam mensosialisasikan dan menerapkan program KB di lingkungan kerja.
"Kegiatan di tempat kerja menjadi elemen penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045," tambah Menteri Wihaji, seraya menegaskan peranan vital sektor industri dalam mendukung program-program yang terkait dengan kependudukan dan perencanaan keluarga.
Lebih lanjut, Menteri Wihaji menekankan pentingnya pemahaman akan tanggung jawab dalam program keluarga berencana. "Masalah keluarga berencana tidak seharusnya hanya menjadi urusan perempuan, tapi juga merupakan tanggung jawab untuk pria," ujarnya dengan tegas, mendorong agar pria lebih sadar dan aktif dalam perencanaan keluarga.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Wihaji juga menyinggung rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai teknik kontrasepsi steril pria.
Ia mengungkapkan bahwa Kemendugbangga/BKKBN menghargai serta akan mengikuti rekomendasi tersebut, dengan menyadari adanya berbagai pilihan metode kontrasepsi yang lain. "Terdapat implan, IUD, kondom, suntikan, pil, dan lainnya. Tentunya ini akan kami patuhi. Segala sesuatu yang ditetapkan oleh ulama, akan kami ikuti," jelasnya dengan jelas.
Menjawab pertanyaan dari wartawan terkait isu vasektomi sebagai persyaratan untuk mendapatkan bantuan sosial, Menteri Wihaji memilih untuk tidak memberikan sikap baik mendukung atau menentang.
"Ini bukan mengenai dukung atau tidak. Saya tidak berikan komentar baik positif maupun negatif, tetapi kementerian kami mengelola prosedur vasektomi dengan catatan yang telah disebutkan. Apa yang menjadi keputusan dari ulama, akan kami patuhi. Demikian juga dengan rekomendasi yang diberikan oleh ulama," tegasnya, menekankan bahwa lembaganya berkomitmen pada aturan dan rekomendasi yang ada.
Seorang karyawan dari PT Rhaindo Putra Lestari yang mendapatkan manfaat dari program KB gratis ini menyambut positif langkah pemerintah ini. "Saya sangat senang mendapatkan akses KB gratis. Semoga program semacam ini bisa terus ada di masa mendatang," kata dia sambil tersenyum bahagia, menunjukkan rasa terima kasihnya terhadap perhatian pemerintah untuk kesejahteraan para pekerja.
Kunjungan Menteri Wihaji di Pasuruan ini menjadi kesempatan penting untuk memperkuat kerjasama antara pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, dunia industri, serta masyarakat dalam usaha meningkatkan kualitas hidup dan mempersiapkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, serta memiliki daya saing. Program MBG dan KB gratis dianggap bukan sekadar bantuan, tetapi merupakan investasi strategis untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 yang cemerlang.
sumber: kominfojatim
Komentar