Habib Syech 'Bakar' Nasionalisme Lewat Shalawat di Banyuwangi

Habib Syech 'Bakar' Nasionalisme Lewat Shalawat di Banyuwangi Habib Syech bin Abdul Qodir, Foto: Instagram habib.syech

Banyuwangi - Hujan yang sempat mengguyur Banyuwangi tak menyurutkan langkah kurang lebih 50 ribu pengunjung Festival Banyuwangi Bershalawat yang digelar di Stadion Diponegoro, Senin malam (26/11).

Para pecinta sholawat itu sejak sore telah memadati lokasi acara. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Banyuwangi Bershalawat kali ini juga menghadirkan Habib Syech bin Abdul Qodir dari Solo yang memang memiliki penggemar di seluruh Nusantara, bahkan mancanegara.

Mereka yang menamakan diri Syekhermania itu, siap memadati majelis shalawat di manapun berada. Tak hanya lantunan sholawat yang berkumandang.

Namun, tak kalah antusiasnya pekik nasionalisme dan ungkapan cinta NKRI turut bergema dari seluruh stadion.

"Ayo kita bangun negara kita. Bukti cinta kita pada Indonesia. Agar bermartabat di mata dunia," kata Habib Syech sembari diikuti senandung selawat para pengunjung. 

Nuansa nasionalisme tak hanya terdengar dari syair-syair sholawat yang disenandungkan Habib Syech. Namun, seolah dikomando, para pengunjung pun kompak mengibarkan bendera merah putih.

"Kami sengaja membawanya. Kita diajarkan tidak hanya shalawatan, tapi juga untuk mencintai NKRI," kata Imam, salah seorang santri dari Banyuwangi selatan yang datang berombongan.

Habib Syech menjelaskan, kehidupan beragama di Indonesia merupakan kenikmatan yang luar biasa. Antara agama dan negara tak saling menegasikan, tapi justru saling mendukung.

"Kita bisa shalawatan seperti ini merupakan kenikmatan yang luar biasa. Sulit bisa kita temukan di negara lain. Ini wajib kita jaga. Jangan mengaku paling beragama, terus ingin merusak negara ini," tegasnya.

Event ini mendapat apresiasi positif dari Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko yang hadir pada acara tersebut. Menurutnya, perpaduan tersebut akan melahirkan stabilitas negara.

"Kolaborasi yang sangat apik antara ulama, umara dan umat seperti pada kegiatan malam ini, akan menjadi pilar utama dalam membangun stabilitas negara. Dengan demikian, saya yakin Indonesia akan tetap aman," terang Moeldoko.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga menyebutkan, persatuan berbagai elemen masyarakat di Banyuwangi terus dijaga. Berbagai kegiatan bersama maupun komunikasi dengan pemuka agama terus digalakkan.

"Kami merangkul para pemuka agama, para kiai, habaib untuk terlibat dalam berbagai upaya pemerintah untuk menentukan berbagai kebijakannya. Ini adalah bagian dari menjaga kondusifitas dan kemajuan Banyuwangi," ujar Anas.