Festival Sumping Kopi Pait Jadi Alternatif Wisata Kuliner

Festival Sumping Kopi Pait Jadi Alternatif Wisata Kuliner Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas/Foto: Instagram.com

Banyuwangi - Festival Sumping Kopi Pait digelar di Desa Jelun, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur. Festival ini menyuguhkan jajanan khas Desa Jelun, yakni sumping.

Festival Sumping ini berlangsung mulai Jumat (14/12) hingga Minggu (16/12), dari pukul 08.00 – 22.00 Wib.

Sumping, adalah jajanan yang terbuat dari tepung beras, yang biasa dikenal dengan kue nagasari. Bedanya, warga Jelun membuat kue sumping ini dengan berbagai varian isi.

Tidak hanya pisang, namun juga diisi dengan kacang hijau, ketela manis, hingga ketela pohon.

Festival yang untuk kali pertama digelar ini dibuka Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan menjadi tontonan baru bagi ratusan warga dan wisatawan yang hadir untuk berakhir pekan.

Bupati Anas menyampaikan, festival yang mengangkat tradisi lokal ini terus digalakkan dan dikembangkan.

Selain untuk melestarikan tradisi, dengan difestivalkan bisa menjadi perekat gotong royong warga.

"Saya bangga dengan masyarakat disini yang bisa memanfaatkan potensi yang ada menjadi sebuah festival yang menarik. Ini bisa terus menjadi contoh desa-desa lain," kata Bupati Anas, Sabtu (15/12).

Ditambahkan Anas, festival yang berangkat dari potensi warga setempat ini, diharapkan bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat.

"Saya kira ini bisa lebih dikembangkan sehingga bisa menjadi alternatif wisata kuliner tradisional baru di Banyuwangi. Apalagi Desa Jelun berada di kaki Gunung Ijen yang tentunya hawanya masih segar dan daerahnya masih alami. Pasti menarik untuk wisatawan," kata Anas.

Jajanan sumping biasanya disuguhkan saat hajatan atau lebaran saja. Dalam festival ini, warga setempat mengenalkan cara menikmati kue sumping ala Desa Jelun. Kudapan sumping dinikmati bareng secangkir kopi hitam yang rasanya pahit.

Makanya, festival ini diberi nama Festival Sumping Kopi Pait. "Bila ingin kopi yang rasanya manis, kita menawarkan gula aren untuk pemanisnya. Bukan gula putih, karena gula aren adalah khas desa kami," imbuh tokoh masyarakat Desa Jelun, Nasrudin Sarkawi.

Di festival ini, juga bisa ditemukan aneka makanan khas Desa Jelun lainnya. Mulai nasi keruk, pecelan, urap-urap, semanggi kukus, pepesan belut hingga semur jengkol.

Tak hanya itu, jajanan lainnya seperti cenil, cendol, rujak kecut dan buah-buahan yang menjadi andalan juga disajikan.