BPS: Waspadai Kenaikan Harga Beras di Kota Malang

BPS: Waspadai Kenaikan Harga Beras di Kota Malang

Malang - Pemerintah Kota Malang perlu mewaspadai kenaikan harga beras karena dalam kurun waktu dua bulan terakhir harga komoditas penting tersebut sudah mulai merangkak naik.

Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Dwi Handayani mengatakan kenaikan harga beras pada Februari tercatat sebesar 0,48% dengan andil 0,017 %, dan pada Januari 2019 sebesar 1,29% dengan andil 0,027 %.

"Sudah mulai masuk pada puncak harga beras, karena memang cuaca hujan. Yang perlu Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Pemerintah Kota Malang waspadai adalah kecukupan stok," kata Dwi di Kantor BPS Kota Malang, Jumat (01/03).

Berdasarkan catatan,  luas panen padi di Kota Malang pada periode Januari-September 2018 tercatat sebesar 1.448 hektare.

Dengan memperhitungkan potensi hingga akhir Desember 2018, maka luas panen diperkirakan mencapai 1.802 hektare.

Sementara untuk produksi padi, pada periode Januari-September 2018 tercatat sebesar 8.150 ton gabah kering giling (GKG).

Diperkirakan hingga akhir 2018, total produksi mencapai 10.140 ton GKG. Dari angka tersebut, jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi GKG sepanjang 2018 setara dengan 5.823 ton beras.

Kebutuhan masyarakat Kota Malang per tahun mencapai 94.321 ton, sehingga ada kekurangan mencapai 93 persen dari total kebutuhan. Oleh sebab itu, kebutuhan beras untuk Kota Malang, harus didatangkan dari luar daerah.

"Kita sudah memberikan sinyal ke Perum Bulog, bahwa harga beras sudah mulai naik, supaya mereka bisa mengambil langkah-langkah antisipasi," ujar Dwi.