Bicara Politik, Rocky Singgung Filsuf al-Farabi di UINSA

Bicara Politik, Rocky Singgung Filsuf al-Farabi di UINSA Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam seminar Hari Pendidikan Nasional di DPP PKS, Foto: Twitter DPP PKS.

Surabaya - Pengamat politik sekaligus pakar dan pegiat filsafat Rocky Gerung menjadi salah satu pemateri dalam Seminar Nasional di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ( UINSA), Jumat (16/11/2018).

Pada seminar tersebut Rocky menjawab pertanyaan peserta seminar tentang politik sebagai keutamaan manusia.

"Politik itu merupakan keutamaan manusia karena itu bapak ilmu politik namanya Aristotles, pikiran Aristole pernah ditutup di abad dari tahun 100 sampai tahun 1600, pikiran filsafat Yunani pernah ditutup karena dianggap menghina Tuhan," ujarnya.

Rocky menambahkan pemikiran filsuf besar Aristoteles yang ditutup tersebut dibuka kembali oleh filsuf muslim seperti al-Farabi dan Ibn Sina.

"Yang membuka siapa? yang membuka adalah al-Farabi, yang membuka itu Ibn Sina, filsuf-filsuf arab," jelasnya.

Aristoteles, lanjut Rocky, mengatakan manusia hanya mungkin hidup bila ada Polis.

"Polis artinya kehidupan publik. Polis adalah kota kecil yang isinya percakapan politik. Apa percakapan plitik? adalah cara mendistribusikan keadilan," terangnya.

Politik, jelas Rocky, dari awal adalah cara mendistribusikan keadilan dan manusia adalah binatang politik (political animal).

"Dalam bahasa Indonesia binatang politik. Seharusnya terjemahannya adalah binatang yang berpolitik, bukan binatang politik"

Karena politik menjadi pembeda (differentia) antara manusia dengan jenis binatang lainnya. Hanya manusia yang mampu berpolitik untuk mendistribusikan keadilan.

(sumber: https://www.youtube.com/watch?v=UI5Bjzk0Lx8&feature=share)