Beras Analog Mahasiswa UB Harumkan Indonesia

Beras Analog Mahasiswa UB Harumkan Indonesia Ilustrasi beras analog, Foto: Pixabay

Malang - Empat mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang menorehkan prestasi menjadi  yang terbaik pada ajang kompetisi ilmiah The International Union of Food Science and Technology (IUFoST) Product Development Competition 2018, yang berlangsung di CIDCO Exhibition Centre, Mumbai India 23-27 Oktober 2018. 

Mereka berhasil menciptakan beras analog yang diberi nama "NABU" dan mampu mengatasi kelaparan dan malnutrisi karena kandungan gizinya lebih lengkap daripada beras biasa.

Keempat mahasiswa FTP UB yang sukses mengharumkan nama bangsa Indonesia yang Alfisah Nur Annisa A, Widya Nur Habiba, Annisa Aurora Kartika, dan Joko Tri Rubiyanto.
     
Menurut salah seorang anggota tim yang menciptakan beras analog NABU, Widya Nur Habiba di Malang, Senin (29/10), beras analog ciptaan mereka ini dapat dikonsumsi sebagai bahan pangan pokok pengganti beras pada umumnya, sehingga dapat mengurangi impor beras.  
      
"Selain itu, beras analog ini dapat mengatasi kelaparan dan malnutrisi seperti yang dialami oleh Suku Asmat di Papua beberapa waktu lalu," kata Widya.
     
Ia mengaku di bawah bimbingan dosen Dr Aji Sutrisno, keempat mahasiswa itu sengaja menciptakan beras analog  yang dinamai NABU untuk mengatasi kelaparan dan malnutrisi karena kandungan gizinya yang lebih lengkap dari beras pada umumnya.
     
Selain itu, kata Widya, NABU ciptaan mereka juga memiliki kadar glikemik indeks yang rendah sehingga dapat mencegah penyakit diabetes.

"Kami menamai beras ini NABU sebagai brand  karena produk ini merupakan alternatif nasi berbahan dasar sagu sehingga nama nabu menjadi mudah diingat," paparnya.