Risiko Kebanyakan Makan Ikan Asin

Risiko Kebanyakan Makan Ikan Asin Ikan asin (pixabay).

BOGOR-Terlalu banyak mengonsumsi ikan asin dapat memicu kanker karena proses penjemuran dan kandungan garam di dalamnya.

"Ikan asin jeleknya garam tinggi lalu prosesnya atau penjemuran membuat perubahan dalam sel ikan sehingga memunculkan nitrosamin," kata ahli onkologi medik Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, MD, PhD, FINASIM, FACP, di Bogor, Jawa Barat, Selasa (08/10).

Prof. Aru menjelaskan, saat seseorang mengonsumsi ikan asin yang mengandung nitrosamin bersama nasi hangat berisiko terkena kanker nasofaring.

"Kalau makan ikan asin bersama nasi panas, nitrosamin terbawa uap ke nasofaring (bagian tenggorokan atas yang terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut)," kata Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) ini.

BACA JUGA: 
Kenali 6 Faktor Penyebab Kanker Paru
Mengenal Gejala Kanker Otak
Mewaspadai Makanan Pemicu Kanker

Risiko terkena kanker semakin tinggi bila daya tahan tubuh lemah.

"Kita enggak tahu kadar nitrosamin-nya. Tetapi sekali-sekali saja makannya. Makan ikan asin sama nasi panas, uap terbawa (ke nasofaring)," paparnya.

Untuk diketahui, kanker nasofaring berhubungan kuat dengan virus Epstein-Barr (EBV), yakni virus dari famili herpes.

Gejalanya antara lain pandangan buram, kesulitan bicara, infeksi telinga yang kerap muncul kembali, mati rasa di bagian wajah, sakit kepala, lemahnya kemampuan mendengar, muncul benjolan di bagian leher atau hidung, mimisan, hidung tersumbat dan sakit di bagian tenggorokan. (Ant)