19,4% ASN Anti-Pancasila, Tugas BPIP Makin Berat

Tugas BPIP selain menyegarkan teknik pendidikan, juga memperbarui materi wawasan Pancasila.
Rabu, 21 Nov 2018 07:08 WIB Author - Fathor Rasi

Jakarta - Temuan survei Alvara Research Center pada tahun 2017 tentang 19,4% ASN yang anti-Pancasila membuat Kementerian Dalam Negeri dan stakeholder pemerintahan lainnya terperanjat.

Merespon fakta mengerikan tersebut, Direktur Eksekutif Institut Demokrasi Republikan (ID-Republikan), Syaiful Arif mengatakan temuan survei Alvara tersebut memang mengagetkan, karena 19% bukanlah jumlah yang sedikit.

Ketika diminta memilih antara Islam sebagai dasar negara, dengan Pancasila; 19% orang ini ternyata lebih memilih Islam sebagai dasar negara, ungkapnya melalui siran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (21/11).

Atas persoalan ini, lanjut dia, Institut Demokrasi Republikan (ID-Republikan) memiliki beberapa pandangan.

Pertama, temuan tersebut seharusnya menjadi genderang pengingatatas rapuhnya penguatan wawasan kebangsaan, baik untuk masyarakat umum maupun pegawai negeri. Hal ini semestinya menjadi alasan pemerintah untuk kembali mengadakan program penguatan Pancasila di semua sektor lini masyarakat, terangnya.

Baca juga :