Petani Muda Terapkan 'Smart Farming' di Daerah Tertinggal

Daerah tertinggal membutuhkan inovasi untuk menggenjot sektor pertanian.
Senin, 14 Okt 2019 15:16 WIB Author - Fathor Rasi

JAKARTA-Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggulirkan program Duta Petani Muda untuk menggali potensi pertanian Indonesia.

Apalagi saat ini sebanyak 82,77% penduduk desa menggantungkan sumber pendapatan dari sektor pertanian.

Dibutuhkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan sektor pertanian, tak terkecuali di daerah tertinggal.

Duta Petani Muda adalah anak-anak muda yang mempunyai komitmen dan kemauan mengembangkan pertanian. Jangan sampai ketika menjadi Duta Petani Muda, tetapi tidak mau menjadi petani. Program ini sudah dua tahun, ini sudah masuk tahun ke tiga. Duta Petani Muda adalah relawan dan tidak digaji, kata Direktur Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT), Dwi Rudi Hartoyo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (14/10).

Tugas relawan dari Duta Petani Muda ini, jelas Rudi, melakukan pendapingan smart farming atau pertanian berbasis digital.

Baca juga :