Tak Dapat Nafkahi Keluarga, Pedagang Keluhkan Penutupan Pasar Tradisional di Jember

Pedagang tidak pernah diberitahu bahwa pasar tradisional akan ditutup dan tidak ada sosialisasi terkait penutupan Pasar Tanjung.
Rabu, 27 Mei 2020 17:55 WIB Author - Yansen Milala

JEMBER-Perwakilan pedagang yang tergabung dalam Gerakan Pedagang Tradisional Pasar Tanjung dan sekitarnya (Gerpast) mendatangi DPRD Jember pada Rabu (27/05), ​​​​untuk mengeluhkan penutupan seluruh pasar tradisional di Kabupaten Jember, selama sepekan.

Kami para pedagang tidak pernah diberitahu bahwa pasar tradisional akan ditutup dan tidak ada sosialisasi terkait penutupan Pasar Tanjung, kata Koordinator Gerpast, Samsul Bustami usai melakukan rapat dengar pendapat di DPRD Jember.

Menurutnya jumlah pedagang di dalam Pasar Tanjung sekitar 1.200 orang dan pedagang pasar sore di Pasar Tanjung sekitar 1.500 orang karena ada tiga shift bergantian, sehingga 2 ribu lebih pedagang dirugikan atas kebijakan Pemkab Jember yang dinilai sepihak tersebut.

Sebelum membuat kebijakan penutupan pasar tradisional, seharusnya para pedagang dilibatkan untuk mencari solusi bersama-sama dalam menekan penyebaran virus corona tanpa merugikan para pedagang, tuturnya.

Ia menjelaskan pedagang buah dan sayur mayur yang menderita kerugian cukup besar karena dua komoditas itu mudah busuk, apabila tidak dijual secepatnya.

Baca juga :