Logo Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur. Foto istimewa

Subvarian Covid-19 MB.1.1 dengan Tingkat Kematian Rendah

Subvarian Covid-19 MB.1.1 dengan Tingkat Kematian Rendah, Plt. Gubernur Jatim Mengimbau Warga untuk Berhati-hati

Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan, warga tidak perlu merasa cemas berlebihan mengenai lonjakan kasus Covid-19 yang muncul di Asia.

Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan, warga tidak perlu merasa cemas berlebihan mengenai lonjakan kasus COVID-19 yang muncul di berbagai negara Asia. 

Dia menjelaskan, tingkat penularan dan angka kematian cukup rendah. Pernyataan ini disampaikan setelah menerima informasi dari Kadinkes Jatim, Erwin Astha, pada Kamis (5/6). 

Emil mencatat, kasus Covid-19 di berbagai negara Asia seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura menunjukkan kenaikan dengan variasi jenis virus yang berbeda. 

"Saat ini, memang terjadi peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia, seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura dengan varian yang bervariasi, namun tingkat penularan dan angka kematian tetap rendah, termasuk di Indonesia," jelasnya. 

Sejalan dengan Keputusan Presiden RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Penghentian Status Pandemi Covid-19 di Indonesia, saat ini negara ini dinyatakan sebagai daerah endemis Covid-19, di mana kasus-kasus masih ada tetapi tetap terkendali. 

Saat ini, Emil melanjutkan, sudah ada penurunan kasus dari 28 pada minggu ke-19 menjadi tiga pada minggu ke-20, dengan varian yang dominan adalah MB.1.1. 

Di Jawa Timur, juga dilaporkan adanya dua kasus Covid-19. Satu kasus terjadi di bulan Januari (minggu ke-3) dan satu lagi terdeteksi pada Mei 2025 (minggu ke-18), keduanya kini sudah sembuh. 

Setelah menerima laporan dari Kadinkes Jatim, Plt. Gubernur Jatim ini meminta masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap waspada. 

Emil juga mengingatkan agar masyarakat menjaga sistem kekebalan tubuh melalui konsumsi makanan sehat, berolahraga, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dan menggunakan masker bagi yang sakit. 

Apalagi jika mengalami kondisi tubuh yang tidak sehat seperti gejala flu, maka sangat dianjurkan untuk mengenakan masker untuk mencegah penularan.

"Masyarakat tidak perlu panik, tetapi harus tetap waspada dengan menerapkan pencegahan melalui PHBS, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer serta memakai masker bagi mereka yang sakit, yang memiliki daya tahan tubuh rendah, dan saat berada di kerumunan," ungkapnya. 

Emil menjelaskan, Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Coronavirus. 

Dia menambahkan, penularan Covid-19 terjadi dari individu yang menunjukkan gejala kepada orang lain yang berada dalam jarak dekat (sekitar satu meter) melalui droplet. 

Penularan juga dapat berlangsung melalui objek dan permukaan yang terpapar droplet di sekitar orang yang terinfeksi.

"Beberapa gejala yang umum terjadi adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Gejala lain dapat berupa hidung tersumbat, pilek, sakit kepala, tenggorokan gatal, diare, dan hilangnya penciuman," tegasnya. 

"Apabila mengalami gejala tersebut dan mempunyai riwayat kontak dengan faktor risiko, segeralah pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut," sarannya. 

Sementara itu, Kadinkes Jatim Erwin Astha menyatakan, Dinkes Jatim telah mengambil berbagai langkah pencegahan dan pengendalian, termasuk memantau perkembangan kasus Covid-19, serta menyebarluaskan SE Kementerian Kesehatan dan SE Plt. Gubernur Jawa Timur mengenai kewaspadaan atas peningkatan kasus Covid-19. 

Selain itu, pihaknya bersama tim juga terus memantau aplikasi SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons) serta surveilans ILI (Influenza Like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infection).

sumber kominfojatim

Komentar