Seleksi Rekrutmen Program Pemagangan ke Jepang yang diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) telah memasuki hari ketiga pada Rabu (9/7/2025). Foto Pemprov Jatim

Pemagangan ke Jepang, Disnakertrans Jatim, Tes Fisik

Seleksi Pemagangan ke Jepang oleh Disnakertrans Jatim, 29 Peserta Tersingkir di Tes Fisik

Seleksi Rekrutmen Program Pemagangan ke Jepang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) telah memasuki hari ketiga pada Rabu (9/7/2025).

Seleksi Rekrutmen Program Pemagangan ke Jepang yang diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) telah memasuki hari ketiga pada Rabu (9/7).

Sebanyak 141 peserta yang berhasil melewati tahap sebelumnya mengikuti tes fisik berupa lari terus menerus sejauh 2,4 kilometer dengan batas waktu maksimal 12 menit di Lapangan Bola Bogowonto, Surabaya.

Kegiatan ini dimulai dari pukul 07. 00 WIB dan berlangsung di bawah pengawasan ketat panitia seleksi. Hasilnya, 29 peserta dinyatakan tidak lolos karena tidak dapat memenuhi waktu yang ditentukan, sehingga tersisa 122 peserta yang berhak untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu tes push up dan sit up. Peserta diwajibkan untuk dapat menyelesaikan setidaknya 35 kali push up dan 25 kali sit up sebagai bagian dari standar kebugaran bagi calon peserta magang.

Tahapan seleksi ini merupakan bagian dari proses rekrutmen Program Pemagangan ke Jepang 2025 yang dilakukan secara bertahap dan ketat. Sebelumnya, dari 206 calon peserta yang mendaftar dan memenuhi syarat administrasi awal, sebanyak 188 orang mengikuti seleksi matematika. Dari jumlah tersebut, 153 peserta berhasil lolos dan berhak mengikuti pemeriksaan fisik serta kesamaptaan oleh tim dari pusat dan perwakilan IM Japan.

Fujita Shingo, perwakilan dari International Manpower Development Organization, Japan (IM Japan), yang juga memantau proses seleksi di Aula Transito Surabaya, menekankan,  proses seleksi memang dirancang dengan ketat dan menggunakan sistem eliminasi.

“Tes kali ini cukup berat karena kami menerapkan sistem gugur sejak awal. Namun, saya berharap semua peserta yang mengikuti dapat lolos hingga akhir dan diberangkatkan ke Jepang,” ujar Fujita.

Ia menambahkan, Jepang memiliki minat yang kuat terhadap tenaga magang dari Indonesia karena terkenal memiliki etos kerja yang tinggi serta sikap baik di lingkungan kerja.

“Kami menyukai pekerja asal Indonesia karena mereka dikenal ulet dan memiliki sikap yang sangat baik. Ini sesuai dengan karakter kerja di Jepang,” tambahnya.

Program Pemagangan ke Jepang ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Pemprov Jawa Timur untuk meningkatkan daya saing dan keterampilan tenaga kerja muda, serta memperluas kesempatan kerja internasional. Selain aspek akademik dan keterampilan, fisik dan kedisiplinan menjadi kriteria utama dalam seleksi ini karena budaya kerja Jepang sangat mengedepankan etos kerja dan ketahanan mental maupun fisik.

Seleksi ini akan berlanjut hingga didapatkan peserta terbaik yang siap untuk diberangkatkan ke Negeri Sakura. Tahap selanjutnya adalah wawancara dan pemeriksaan tambahan, sebelum peserta dinyatakan layak untuk mengikuti program magang di berbagai industri di Jepang.

Sumber: kominfojatimprov

Komentar