Mahasiswa BBK Unair siap berdedikasi
3. 159 Mahasiswa Unair Siap Berinteraksi dengan Masyarakat
3.159 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) secara resmi dilepas untuk berinteraksi dengan masyarakat melalui program Belajar Bersama Komunitas (BBK) yang ke-6. Acara pelepasan mahasiswa BBK Unair itu diadakan di Gedung Airlangga Convention Center (ACC) yang terletak di Kampus MERR-C Unair. Ini adalah wujud komitmen dalam pelayanan kepada masyarakat.
Jumlah 3.159 mahasiswa BBK terbagi dalam lima jenis program. Dari jumlah tersebut, 1.759 mahasiswa mengikuti KKN BBK Reguler yang tersebar di enam lokasi, yaitu lima Kabupaten dan satu kota (Banyuwangi, Gresik, Lamongan, Madiun, Mojokerto, dan Surabaya). Sebanyak 553 mahasiswa lainnya berpartisipasi dalam KKN BBK Literasi di lima kabupaten.
Dua mahasiswa ikut serta dalam KKN Kebangsaan yang diadakan di Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Maros dan Pangkep. Sebanyak 769 mahasiswa mengikuti KKN Penyetaraan, dan 76 mahasiswa terlibat dalam KKN BBK Internasional di Malaysia serta Australia (University Malaysia Trengganu, University Technology Malaysia, dan University Notre Dame Australia).
Perlu dicatat bahwa BBK Kebangsaan adalah sebuah program nasional yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), di mana Unair juga berpartisipasi dengan mengirimkan dua mahasiswanya.
Dalam sambutannya, Ketua LPPM Unair, Prof Dr Gadis Meinar Sari dr MKes menegaskan, BBK adalah wujud nyata penerapan ilmu yang didapat mahasiswa di kampus langsung ke masyarakat.
BBK bukan sekadar kewajiban, melainkan juga kesempatan berharga untuk belajar. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk langsung terjun ke masyarakat dan menerapkan ilmu mereka dalam empat bidang: pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” jelas Prof Gadis dalam siaran pers Unair pada Senin (7/7).
Selanjutnya, Prof Gadis menekankan pentingnya etika, sikap, dan menjaga citra baik almamater Unair saat mengikuti BBK.
“Di mana kalian berada, di situlah kalian menghormati. Kami tidak ragu untuk membatalkan keikutsertaan dalam BBK jika ada mahasiswa yang melanggar aturan. Penting untuk menjaga komunikasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mematuhi semua peraturan,” tambahnya.
Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA DVM, juga memberikan pepatah kepada para mahasiswa.
“BBK merupakan bagian penting dari pengalaman belajar kalian. Ini bukanlah akhir, melainkan awal dari penerapan ilmu dan karakter secara langsung. Saya yakin kalian telah menyiapkan program-program yang berguna berdasarkan hasil survei di lapangan,” kata Prof Bambang.
Ia menekankan, agar setiap program yang dihasilkan bisa memiliki dampak, manfaat, dan keberlanjutan, serta menjadi kontribusi yang nyata untuk masyarakat dan pemerintah daerah.
Ia berharap agar program yang dirancang oleh mahasiswa KKN dapat berkelanjutan dan membantu meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat secara umum. “Tunjukkan bahwa kalian adalah mahasiswa Unair yang HEBAT – Humble, Excellence, Brave, Agile, Transcendence. Jadilah agen perubahan yang membawa solusi. Semoga apa yang kalian berikan menjadi amal jariyah dan bisa dikenang oleh masyarakat,” tutupnya.
sumberkominfojatim
Komentar