Petani Desa Ngampungan Gelar Sedekah Wiwit Panen
Petani Desa Ngampungan Gelar Sedekah Wiwit Panen dan Tanam Padi
Petani dari Kelompok Tani (Poktan) Ngampungan, Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, menggelar tradisi Sedekah Wiwit Panen dan Tanam Padi sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan musim tanam dan panen yang melimpah.
Acara digelar di areal persawahan desa dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Camat Bareng, Kapolsek Bareng, Kepala Desa Ngampungan, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Petugas OPT (POPT), dan para petani anggota Poktan Ngampungan.
Desa Ngampungan Prioritaskan Ketahanan Pangan Lewat Dana Desa
Mengawali acara, Kepala Desa Ngampungan, Rohan, menyampaikan, Pemerintah Desa telah mengalokasikan 20% anggaran dana desa untuk program ketahanan pangan, yang dikelola melalui BUMDes. Salah satu program unggulannya adalah pengolahan gabah menjadi beras lokal kemasan, yang memberikan nilai tambah bagi petani.
“Dengan mengolah hasil pertanian secara lokal, petani tidak hanya menjual gabah mentah, tetapi juga memperoleh keuntungan lebih dari beras kemasan produksi desa,” jelas Rohan.
Camat Bareng: Tradisi Wiwit Simbol Syukur dan Kepedulian Lingkungan
Camat Bareng, Usman, dalam sambutannya menekankan bahwa sedekah wiwit bukan hanya wujud syukur kepada Allah SWT, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat nilai-nilai gotong royong dan menjaga keseimbangan alam.
“Bersyukur tidak cukup hanya dengan ucapan, tapi juga melalui praktik pertanian yang ramah lingkungan dan menjaga kelestarian alam,” katanya.
Dinas Pertanian Dorong Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Much Rony, menyoroti pentingnya sinergi dan pengawasan menyeluruh terhadap potensi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
“Petani perlu rutin memantau tanaman dan mulai membiasakan penggunaan agen hayati serta pupuk organik seperti kompos dan bokashi. Ini sejalan dengan upaya jangka panjang mendukung pertanian berkelanjutan dan swasembada pangan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa upaya nasional menuju swasembada pangan didukung oleh program-program strategis seperti: LTT (Luas Tambah Tanam), OPLAH (Optimalisasi Lahan), Brigade Pangan, dan Gerdumapan (Gerakan Terpadu Mandiri Pangan)-yang mendorong petani menyisihkan sebagian hasil panennya sebagai cadangan pangan keluarga.
Simbol Kebersamaan: Murak Berkat dan Makan Bersama di Tengah Sawah
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa, dilanjutkan tradisi murak berkat dan makan bersama di tengah sawah. Tradisi ini menjadi simbol kebersamaan, syukur, dan semangat gotong royong antarpetani dan seluruh elemen masyarakat desa.
Sumber Pemkab Jombang
Komentar