Jakarta - Cendekiawan Prof Azyumardi Azra menyatakan, jeda waktu yang lama dari Pemilihan Presiden 14 Februari 2024, hingga pelantikan presiden terpilih 20 Oktober 2024 akan menciptakan keunikan dalam sistem pemerintahan.
Keanehan itu adalah Indonesia seakan memiliki dua presiden, yakni presiden yang masih menjabat, dan presiden terpilih, hasil pilpres.Dalam situasi itu, kata Azyumardi, Presiden yang sedang menjabat tak ubahnya seperti lame duck atau bebek lumpuh.
Hal itu disampaikan Azyumardi dalam Webinar Moya Institute bertajuk Pemisahan Pilpres Dengan Pileg: Tinjauan Strategis, pada Jumat 24 Juni 2024.