Kementan Bersinergi Atasi Tantangan Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan

Pemerintah berkomitmen untuk hadir bersama, bersinergi, berkolaborasi, dan memberikan kontribusi dalam penyelesaian permasalahan.
Selasa, 08 Nov 2022 20:36 WIB Author - Hermansah

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (8/11) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan pertemuan untuk mengidentifikasi hasil penelitian dan perumusan tema kebutuhan penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat berkelanjutan lingkup Kementerian Pertanian melalui Grant Riset dan Inisiatif BPDPKS.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Penyusunan Kebutuhan Penelitian terkait Program PSR Lingkup Kementerian Pertanian yang telah dilaksanakan di Depok pada 31 Oktober hingga 2 November 2022 lalu. Pertemuan ini juga menghadirkan beberapa lembaga riset untuk mengetahui penelitian yang pernah dilakukan baik dari perguruan tinggi maupun lembaga di bawah Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP).

Dari hasil pertemuan tersebut, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan akan menindaklanjuti program terkait teknologi dan inovasi untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat melalui kerjasama dengan BPDPKS.

Ada 4 (empat) program kegiatan di Direktorat Jenderal Perkebunan melalui pendanaan BPDPKS yaitu Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang menggantikan tanaman lama dengan tanaman baru, Sarana dan Prasarana (Sarpras) untuk meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah dan mutu perkebunan kelapa sawit, Pengembangan SDM dengan pelatihan, penyuluhan dan sebagainya, serta Penelitian dan Pengembangan inovasi dan peningkatan teknologi budidaya, panen dan pascapanen, pengolahan serta pemasaran hasilnya. jelas Direktur Perbenihan Perkebunan, M. Saleh Mokhtar sekaligus sebagai Penanggungjawab Kegiatan Dukungan Dana Litbang Perkebunan Kelapa Sawit Ditjenbun.

Pada kesempatan yang sama Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan menyampaikan bahwa permasalahan perkebunan kelapa sawit harus diidentifikasi secara lebih detail. Baik dari aspek hulu seperti Budidaya termasuk pupuk, lahan, air, pengendalian OPT, maupun aspek hilir seperti Pascapanen, Pengolahan hasil. Selain itu aspek lingkungan dan sosial ekonomi/kelembagaan/manajemen juga penting untuk diidentifikasikan

Baca juga :